Pieces of Words

Tuesday, July 19, 2011

I'm not strong, but I try not to be weak
I'm not diligent, but I try not to be lazy
I'm not good, but I try not to be bad
I just try to be a better me

I learn about life, I understand what it means
I learn about love, I understand how it comes and goes
I learn about myself, then I understand how I think of life and love
I learned. I learn. I will learn. I won't stop learning.

Untuk-Mu

Aku tau Engkau menyayangiku
Aku tau Engkau mencintaiku
Aku juga tau Engkau peduli padaku
Engkau tunjukkan itu semua dengan cara-Mu

Aku yakin Engkau tau apa yang aku mau
Aku meminta dan tetap meminta,
padahal aku tak tau baik tidaknya hal itu untukku
Dengan kasih sayang-Mu, Kau sadarkan aku
Kau beri yang terbaik lewat rencana indah-Mu

Aku mohon pada-Mu agar ikhlas menghadapi hidup ini,
tegar dan sabar menjalani hari,
serta semangat yang tak pernah henti

Semoga semua cobaan tak meruntuhkan sedikitpun keyakinanku akan janji-Mu, amiiin....

Things I Still Remember (part 2)

Sunday, July 10, 2011

September

1. Saya udah punya ide judul laporan prakerin sejak awal bulan, tapi entah kenapa saya nggak langsung tergerak untuk bikin, hehe. Inget banget deh elemen laporan  yang pertama saya bikin tuh cover, itu juga pas akhir bulan, haha --“

2. Ngerasain buka puasa di masjid kantor. Wiiih, ternyata ta’jilnya berlimpah dan mantap! Oh iya, pas ngabuburit kita (saya, Cut, dan Kak Intan) main-main di taman kantor, trus naik lift dalam gedung dan kita selalu berhenti di tiap lantai, nggak punya tujuan mau ke lantai berapa, wkwk *asli, kurang kerjaan --“

3. Kita “request” libur lebaran lebih cepet dari jadwal dan minta perpanjangan liburan, hehe.... *lumayan jadi libur 9 hari, semestinya cuma 5 hari :p*

4. Hari pertama masuk kantor setelah lebaran, seharian di kantor kita cuma disuruh nyeritain pengalaman mudik, hehe. Oh iya, pulang mudik Ajeng bawa oleh-oleh banyaaaak banget ke kantor! :D

5. Salah satu kegiatan yang udah direncanain di Arnet Slipi adalah kita mau ke Anyer, ngeliat kabel laut. Waktu itu ngerencanainnya pas masih Ramadhan, jadi kemungkinan realisasinya setelah lebaran. Tanggal 21 Sept jam 8 pagi tiba-tiba Pak Toni ngajak ke sana, padahal kita nggak ada persiapan -_____-. Finally jam 8:30 kita berangkat juga :). Yah, terkadang yang mendadak justru bakal terealisasi, hehe *iya kaaaan? :p

6. Nggak cuma meninjau perangkat kabel laut di Anyer, kita juga diajak ngeliat perangkat gelombang mikro digital di STRGM (Stasiun Transmisi Radio Gelombang Mikro) di Gunung Pinang, Serang. Di gunung ini nggak ada apapun selain dua BTS dan kantor kecil, selain pepohonan tentunya. Kata Pak Toni, gunung ini khusus disewa sama PT. Telkom. Mau naik ke gunung ini juga ada gerbangnya khusus dan kita nyusurin jalan di tengah hutan, kaya di Kebun Raya Bogor. Keren yaaa? :)

Kami, di Gunung Pinang

serasa jalan di hutan kan? :p

Gerbang STRGM Gn. Pinang

Cut-Sekar-Ajeng-Ka Intan-Roby
Ruang Perangkat di Gn. Pinang


7. Begitu nyampe di Anyer, kita mau ke ruangan tempat perangkat kabel laut, eh tapi ruangannya dikunci dan Pak Toni nggak megang kuncinya -___________-

nggak bisa masuk ke ruang ini karena nggak bawa kuncinya -,-

8. Pertama kalinya kita naik mercusuar Anyer! :p *tapi Cut udah pernah ke sana sebelumnya*. Kesalahan kita : nggak bawa minum, jadi deh ngos-ngosan banget selama naik tangga, haha. Rasa lelah itu terbayar kok pas kita bisa ngeliat pemandangan pantai dan daerah sekitar Anyer dari atas mercusuar, nggak lupa juga sesi foto-foto :p. Info dari sang penjaga, mercusuar ini tingginya 68 meter dan ada 17 lantai. Abis dari mercusuar, kita main-main di pantai. Air dan pasirnya bersih lho :)

The Mercusuar
(sorry gambarnya nggak tepat di tengah :p)

Scenery At The Top (Nature)

Scenery At The Top (Sea)

At the top of mercusuar :)
*captured by kak intan*

Welcome Gate

Slipiers go to Anyer~

Pak Toni-Roby

Rambu Laut

9. Agak kurang penting untuk diceritain. Flash disk saya hilang (kayanya ketinggalan di kantor), padahal waktu itu lagi mulai tahap ngumpulin data & ngerjain laporan -_______-

to be continued....

My Inspiration

Friday, July 8, 2011

Wanita ini mengagumkan. Meskipun tidak mengenalnya, saya begitu menyukainya. Saya sering membaca blognya. Sosok wanita yang sholehah, dewasa, tegas, cerdas, sederhana, dan rendah hati sangat terlihat melalui ide dan tulisan-tulisannya.

Dia berbicara kebenaran. Dia menyuarakan keadilan. Dia orang yang kritis, namun tak pernah terkesan sok pintar atau bahkan menjatuhkan. Dia mengobarkan semangat meraih masa depan. Dia menumbuhkan semangat saya untuk berdakwah. Dia menyadarkan saya akan arti kehidupan. Dia membuka mata saya bahwa masih banyak orang hebat di luar sana.

Dia senantiasa berbagi pengalaman. Dia pernah sedih, namun bisa menyembunyikan kesedihannya. Dia juga pernah salah, namun segera belajar dari kesalahannya. Secara tak langsung, dia mengajari saya makna ikhlas, sabar, dan juga cinta.

Ah, saya sangat mengaguminya! Saya melihatnya sebagai sosok yang nyaris sempurna - ya, saya tahu tak ada manusia yang sempurna. Sering terlintas di pikiran saya betapa beruntung kedua orang tuanya, teman-temannya, serta seorang ikhwan yang menjadi suaminya.

Thanks for being my inspiration, ukhti "YF"... :)

Random Curcol

Friday, July 1, 2011

Hello! Long time no see ya (padahal baru ngepost kemaren), hehe. Sebetulnya pagi ini gw ada schedule *halaaaaah* mau beli kado untuk sahabat-sahabat gw yang ultahnya udah dari beberapa bulan yang lalu (maaf yaa baru ngado sekarang :p), berhubung jam 9:24 pusat perbelanjaan belum pada buka, jadilah saat ini gw “curcol” sebentar. Plus, gw pengen berkontemplasi dengan diri sendiri atas kejadian akhir-akhir ini. 

Let’s see where I should start. Hmmm. 

Belakangan ini fikiran gw lagi random sekali, saudara-saudara. Mungkin lebih tepatnya... bercabang! Yah, dalam otak sekecil ini namun sebetulnya memiliki potensi yang tak terbatas, berbagai fikiran muncul dalam satu waktu *mungkin hanya selisih sekian milidetik*. Pas lagi nonton berita di TV, gw nggak abis pikir kenapa masalah korupsi di Indonesia nggak pernah berakhir, trus tiba-tiba gw teringat sama kejadian “kejujuran memang pahit” yang dialami oleh seorang Ibu di suatu kota yang justru “dicampakkan” saat mengungkapkan sebuah kejujuran. Well, dari sini gw menilai bahwa mostly kejujuran udah nggak dijunjung tinggi oleh banyak orang. Gw juga menyayangkan tindakan kecurangan yang “biasa” terjadi selama kita tumbuh dari kecil sampe dewasa *masih segar dalam ingatan gw akan berita kecurangan2 saat UAN* yang secara nggak langsung sebetulnya itu adalah wujud korupsi kecil-kecilan, menghalalkan segala cara. Yah, korupsi yang dilakukan oleh “koruptor kelas teri”. Mau jadi apa bangsa ini kalo generasi mudanya udah “terlatih” korupsi??? 

And then, sekarang juga permasalahan TKI lagi jadi hot issue di negeri ini. Hari Rabu gw nonton Sentilan Sentilun di Metro TV dan sampe sekarang gw masih teringat salah satu perkataan dari narasumber yang “nyindir” bahwa RI = Republik Insyaallah, karena pemerintah selalu berkata “sedang dalam proses ditangani” atau alasan lain yang sejenis setiap diwawancara mengenai suatu penyelesaian kasus. Gw tau menyelesaikan masalah memang nggak mudah, apalagi masalah yang melibatkan antarnegara. Masalah pribadi aja, gw akui, kadang masih suka “menggantung”. Tapi, ini kan menyangkut nyawa manusia, nyawa warga Indonesia sendiri. Kok rasanya pemerintah kurang pay attention ya terhadap nasib para TKI? Atau mungkin ini cuma perasaan gw aja? Maklum, gw kan nggak tau agenda apa aja yang diurus pemerintah. Semoga aja perasaan gw yang salah. 

Yuk kita beralih ke curcol, sorry ya ceritanya random~ 

Gw tau, mungkin ini terdengar konyol dan “nggak waras”. Entah kenapa waktu itu gw sempet mikir mau muter lagu Indonesia Raya di acara pernikahan gw nanti, hahaha. Oh iya, tentang pernikahan, gw rasa memang sekarang belum saatnya untuk terlalu memikirkan hal itu. Menikah itu butuh kedewasaan dan persiapan yang matang. Hmmm, I wonder why lately I’ve been thinking about it. Sekarang gw mau lebih fokus meraih cita, baru kemudian cinta. Pernah juga terlibat obrolan ringan sama temen-temen seputar nikah muda, dan akhirnya kita malah ketawa-ketiwi mikirin nanti siapa di antara kita yang nikah duluan, haha. Yah, jodoh mah udah diatur sama Allah, yang penting tetep usaha. Nggak tau kan kalo jodoh kita nanti datengnya cepet? :p 

Bicara SNMPTN. Yah, rasa sedih dan kecewa pastilah ada, namanya juga manusia. Tapi gw nggak mau larut dalam kekecewaan. Empat hari berjauhan dengan ortu gw *mereka lagi di sukabumi* cukup bisa jadi moment menata hati, sebelum akhirnya kami bertemu dan berbicara kenyataan. Baik gw maupun orang tua gw, pasti masing-masing punya uneg-uneg yang mau dikeluarin. Kalo dari gw pastilah permintaan maaf karena gw mengecewakan mereka, sedangkan kalo dari ortu gw *kira-kira* nasihat untuk tetep semangat dan jangan berfikir bahwa ini adalah akhir dari segalanya. Percayalah orang tuaku, aku menyayangimu. Aku akan terus berusaha untuk melakukan yang terbaik, semampuku. :) 

10:17 
Wow, time flies. Oke, lebih baik saya segera bersiap-siap. 
See ya! :D