Filsafat (?)

Friday, April 27, 2012

Akhir-akhir ini saya sering melihat new stories di home Facebook mengenai teman-teman yang baru saja menggunakan aplikasi “Pekerjaan apa yang cocok untukmu 10 tahun ke depan”. Wew, sekilas mungkin terlihat seperti aplikasi peramalan, tetapi pada kenyataannya itu hanya aplikasi “asal tebak”. Kenapa saya bilang demikian? Ya karena memang untuk mendapatkan hasil akhir dari aplikasi tersebut tak perlulah repot mendaftar, mengambil nomor antrian, mengantri berhari-hari sambil berdiri, pergi bersemedi *sumpah, ini lebai sekali*. Ah kok pembicaraan saya jadi ngalor ngidul ya. Maksud saya, untuk mendapatkan hasil akhir dari aplikasi ini nggak perlu tuh yang namanya ngisi identitas sama jawab banyak pertanyaan yang bikin perut kembali lapar padahal 30 menit yang lalu baru saja makan (?). Tinggal klik aplikasinya, accept, klik, klik, klik. Saya lupa berapa kali harus meng-klik dan apa saja yang harus di-klik. Yang jelas sih inti dari aplikasi ini adalah kita banyak meng-klik. Sama sekali nggak perlu berpikir analitis kok… *tapi mutlak perlu jika Anda tak punya banyak waktu untuk mengeksplor berbagai macam aplikasi, lebih baik berpikir ulang berkali-kali sebelum menggunakan aplikasi ini ^^v

Mungkin kalian bertanya-tanya, “Kalo nggak jawab pertanyaan, darimana aplikasi tersebut bisa menyimpulkan pekerjaan apa yang cocok untuk kita?”. Yah, sebetulnya saya juga nggak tau, mungkin admin-nya mengecek keaktifan kita di fesbuk (?), kaya banyaknya postingan, banyaknya comment, frekuensi comment, dan tak menutup kemungkinan bahwa sang admin adalah fans kita (he knows everything :p). Interesting. Meskipun seutuhnya saya tahu bahwa itu HANYAlah aplikasi pereka, tetap saja rasa iseng-iseng-ingin-tahu bergelora di dada. Yah, kali aja iseng-iseng kali ini berhadiah :D

Saya klik saja aplikasi itu. Batin saya bertanya, “ini mana pertanyaan yang harus saya jawab?”. Seinget saya, saya Cuma meng-klik salah satu button yang warnanya paling beda dari yang lain, voila… muncul hasil “ramalan”; sejenis name-card beserta deskripsi singkatnya.

“Mempertanyakan kehidupan dari perspektif yang berbeda”

Itu yang pertama saya baca. Dan begitu melihat name card-nya, wuihhh… takjub! Masa saya dianggap cocok menjadi ahli filsafat!!! Mikir yang berat-berat aja emoh, apalagi kalo harus berkutat sama filsafat XD

this is it!!! :p

Intinya, jangan terpengaruh sama aplikasi fesbuk yang satu ini, hehe. Boleh sih kalo jadi membuka mata terhadap potensi terpendam kita, dan bahkan lebih boleh lagi kalo jadi termotivasi untuk mengembangkan potensi yang kita miliki. Kalo kata pepatah, “rumput tetangga kadang terlihat lebih hijau dibandingkan rumput di halaman rumah sendiri”. Well, terkadang kita memang lebih banyak iri melihat kelebihan orang lain tanpa pernah berfikir bahwa Allah juga sudah memberikan kelebihan pada diri kita. What we gotta do is… sadari bahwa diri kita memiliki sejuta potensi, lalu kembangkan potensi tersebut agar bisa bermanfaat bagi umat. Sebaik-baik manusia ialah yang bermanfaat bagi sesama :)

Btw, I love the name-card. It’s beautiful ;)

Untukmu, Kartini

Saturday, April 21, 2012


Ibu Kartini
Sungguh kami kagum
Atas semangatmu mencerahkan negeri
Memperjuangkan emansipasi
Bahwa seharusnya tak ada penyepelean terhadap kaum wanita
Apabila dibandingkan dengan kaum lelaki

Ibu Kartini
Penggerak kebangkitan perempuan pribumi
Status priyayi tak menjadi sekat antara kau dan kami
Juga tak menjadikanmu bermalas diri
Dimanja bak permaisuri
Berdiam dalam istana, di balik tembok megah nan tinggi
Bahkan mungkin enggan beranjak untuk sekadar menikmati hangat sinar mentari

Ibu Kartini
Buku dan surat adalah temanmu setiap hari
Dari itu semua kau mengerti
Bahwa tak seharusnya wanita diperlakukan seperti ini
Seharusnya wanita lain pun mengerti
Bahwa sudah bukan masanya lagi hak-hak mereka dibatasi

Ibu Kartini
Engkau salah satu sosok penginspirasi
Bagi kami, juga bagi generasi penerus nanti

R. A. Kartini