Ayah

Friday, July 18, 2014

Ayah itu sosok kepala rumah tangga idaman. Dari berbagai sisi, bagiku Ayah bisa dijadikan teladan :)

Ayah itu seorang yang bijak, tau bagaimana menyikapi keadaan. Bukan orang yang terlalu reaktif. Bukan juga orang yang memaksa orang lain memenuhi tuntutannya.

Ayah itu laki-laki yang shalih, menegakkan ajaran Islam di rumah ini. Ayah mau kelak kita kumpul lagi di surga-Nya. Ayah memang tegas untuk urusan ibadah. Meskipun dulu anak-anaknya belum baligh, tapi kami sudah dibiasakan untuk rajin beribadah (shalat 5 waktu, ngaji, pergi ke masjid atau majelis ilmu, sedekah, dll). Bersyukur banget di dunia ini "diamanahkan" ke Ayah :)

Ayah itu orang yang baiiiiik banget. Ke saudara, ke tetangga, ke rekan kerja, ke temen anak-anaknya, juga ke siapapun yang bahkan belum dikenal. Nggak pernah sungkan ngasih pertolongan, juga nggak pernah hitung-hitungan. I guarantee it. Makanya aku benci banget sama orang yang "memanfaatkan" kebaikan Ayah.

Ayah itu sosok pria yang sabarnya luar biasa. Jarang banget meninggikan suara atau bertindak di luar kebiasaan kalo ada sesuatu yang memancing emosinya. Tapi sekalinya Ayah diam kita tahu Ayah marah. Ayah juga hampir selalu mengalah, apalagi demi kami. :")

Ayah itu Ayah yang rajin. Seneng banget dan selalu meluangkan waktu untuk antar & jemput anak-anaknya ke sekolah atau ke manapun. Nggak pernah bilang, "Naik angkot aja ya". Tapi kadang kitanya yang lebih milih naik angkot, hehe. Biar Ayah istirahat aja :)

Ayah itu Ayah yang trampil & kreatif. Bisa benerin hampir segala macam kerusakan di rumah. Jago masak pula :D Trus pinter & rapi membungkus kado. Dulu pas anak-anak masih TK & SD setiap ada temen kami yang ulang tahun pasti Ayah yang bungkusin kadonya. Kami bangga :)

Ayah itu Sarjana Hukum yang jago Matematika, aku jadi "pewaris" bakatnya. Cuma kalo aku kan kuliahnya sejalan dengan Matematika :p. Ayah selalu perhatian dengan urusan pendidikan anak-anaknya. Nanyain ada PR atau enggak, besok ada ujian atau enggak, trus tiap malem selalu jadi "guru" buat kami. Nggak pernah berhalangan untuk ambil raport kami. He provides the best for us :)

Ayah itu sosok pria yang hebat. Nggak cuma sibuk kerja di kantor, tapi juga tetep bermasyarakat. Ayah paham banget tentang manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat :) Ayah selalu ambil peran di kegiatan-kegiatan RT, RW, masjid komplek, bahkan sekarang jadi pengurus pusat ODOJ (One Day One Juz). Meskipun baru sampai rumah jelang Maghrib, Ayah pasti langsung bergegas shalat berjama'ah di masjid. Kejar keutamaan pahala sekaligus silaturahim sama warga :)

Ayah itu ganteng dan good looking. Hati Mama aja bisa sampe luluh meski dulu harus menempuh modus "pinjem catatan kuliah. Hahaha. You two are funny. Seneng banget denger kisah PDKT kalian :p

Ayah itu selalu Stand on Family Side. Nggak pernah menomorduakan urusan keluarga, apalagi kalo cuma sebatas karena "kerja". Kepala keluarga bukan sekadar memenuhi nafkah, tapi juga menciptakan kebahagiaan dengan kebersamaan :)

Ayah itu manusia biasa, tetep pernah salah dan lupa. Sejauh ini aku mengenal Ayah sebagai sosok yang bertanggung jawab, nggak pernah malu minta maaf kalau memang bersalah, nggak pernah juga berusaha melimpahkan kesalahan. Betapa gentle-nya,

Ayah juga manusia biasa yang punya banyak kekurangan, tapi Ayah tetap berusaha melakukan yang terbaik yang Ayah bisa. Yang sempurna memang tak mungkin Ayah persembahkan, tapi yang terbaik bisa Ayah usahakan. :')

Pokoknya aku belajar banyak banget dari Ayah.

Mungkin kata-kata bisa mewakili cinta. Ya, sejatinya kata-kata adalah jelmaan dari cinta.
I love you more than you know :)

That's him!


***************

Duh, mata berkaca-kaca ngetik ini di kantor T.T
Semoga kapan-kapan Ayah sempet baca tulisan ini yaaa ;)


Di Ruangan Mantan Kantor Ayah, Di Hari Ulang Tahun Ayah     16:27

Kembali

Thursday, July 17, 2014

Kalau kau tak siap merasakan pahitnya kekalahan, berarti kau tak pantas merasakan manisnya kemenangan.
(ASK, 2014)


Beberapa hari yang lalu IP (bukan Ikan Pindang :9) sudah muncul di salah satu website favorit mahasiswa UB, di siam.ub.ac.id . Heuheu. Inilah hasil jungkir balik saya di semester 6 ini :


Ada nilai yang menyejukkan mata (A), ada nilai yang bikin greget (B+), ada nilai pertengahan (B), dan ada juga nilai yang merusak pemandangan (C+). Alhamdulillah kembali cumlaude, setelah tiga semester berturut-turut enggak merasakan manisnya cumlaude T___T


Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan?