Saya bermaksud mengundang anggota grup WA ini untuk buka puasa bersama di rumah.
Kalau hari Jum'at 26/6 kira-kira bisa kah?
-Chat dari Pak Efendi di grup WA "Road to S.Si" (21/6 20:43)
Satu menit kemudian, ke-6 anggota grup bergantian merespon positif "Insya Allah bisa, Pak". Tak lupa pake emot smile :)
Oh iya, enam orang tersebut merupakan mahasiswa yang memulai pengerjaan skripsi di semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 dengan bimbingan beliau : gue, Rani, Kurnia, Uum, Uli dan Adi. Ceritanya kami punya grup WA gitu deh untuk saling memotivasi dan memudahkan komunikasi. Keren kan? Pak Efendi juga masuk dalam grup itu.
Nama grup : Road to S.Si
Logo grup : tulisan "Sudahkah Mengerjakan Skripsi Hari Ini?"
**************
Singkat cerita, Jum'at 26/6 kami berenam memenuhi undangan Pak Efendi. Kami disambut dengan sangat ramah dan hangat. Sejujurnya kami masih agak canggung di awal menempati ruang tamu, hehe. Tapi akhirnya obrolan pembuka mengalir begitu saja, tentang lingkungan sekitar rumah beliau, kesibukan kami sekarang, sampai tentang keluarga masing-masing (beliau sangat terbuka bercerita seputar keluarganya). Beliau benar-benar ingin mengenal kami lebih dekat. Obrolan semakin seru dengan cerita beliau melamar berbagai pekerjaan pasca S1 (sebelum mendapat beasiswa S2 S3), kehidupan selama kuliah di Belgia (puasa di sana sampai 18 jam, masih ada matahari jam 8 malam, dll), petualangan konferensi Statistika keliling Eropa dan dunia, nasihat untuk kami terkait memilih pekerjaan (jangan di bank konvensional, jangan di tempat yang kurang memberi ruang untuk mengembangkan diri), bahkan sampai pembahasan tokoh (beliau mengidolakan Bung Hatta & Buya Hamka), dan banyak lagi. Asyik banget.aa Oh iya, istri beliau juga sempat ikut mengobrol sebentar, namun kemudian kembali ke belakang (dapur), sepertinya menyiapkan menu untuk berbuka puasa kami nanti :)
Pak Efendi juga menyampaikan nasihat tentang memanfaatkan waktu di bulan Ramadhan. Kata beliau, "Bulan Ramadhan ini salah satu momen yang tepat untuk mempelajari Al-Qur'an". Beliau pun mengajak kami sejenak menelaah Al-Qur'an. Adi diminta membaca surat Ali-Imran 187-194, lalu kami memaknai artinya bersama-sama. Beberapa poin yang dibahas :
1. Di dunia ini tidak ada satu makhluk atau satu hal pun yang Allah ciptakan tanpa tujuan.
2. Ingatlah Allah ketika duduk, berdiri, dan berbaring. Ini mencakup semua aktivitas. Intinya, semua aktivitas kita itu ibadah.
3. Orang yang sombong tak bisa masuk surga. Menghirup wanginya pun tak bisa.
4. Jadilah orang yang senantiasa berpikir
Adzan Maghrib pun berkumandang. Setelah menyantap ta'jil (kurma, brownies, cincau blewah), Pak Efendi mengajak Adi dan Uli untuk bergegas shalat Maghrib di masjid samping rumah, sedangkan kami yang perempuan shalat di rumah saja dengan istri beliau. Setelah itu, kami semua bersama-sama menyantap makanan besar (nasi, sayur, dll) sambil melanjutkan mengobrol. Mendekati waktu adzan Isya dan tarawih, kami berpamitan. Tak lupa mengabadikan momen berharga ini, ketika interaksi antara dosen dan mahasiswa tidak kaku, alias penuh keterbukaan dan rasa kekeluargaan. To be honest, serasa punya keluarga baru :')
Thanks Pak Efendi dan istri. Keep inspiring!
Kalau hari Jum'at 26/6 kira-kira bisa kah?
-Chat dari Pak Efendi di grup WA "Road to S.Si" (21/6 20:43)
Satu menit kemudian, ke-6 anggota grup bergantian merespon positif "Insya Allah bisa, Pak". Tak lupa pake emot smile :)
Oh iya, enam orang tersebut merupakan mahasiswa yang memulai pengerjaan skripsi di semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 dengan bimbingan beliau : gue, Rani, Kurnia, Uum, Uli dan Adi. Ceritanya kami punya grup WA gitu deh untuk saling memotivasi dan memudahkan komunikasi. Keren kan? Pak Efendi juga masuk dalam grup itu.
Nama grup : Road to S.Si
Logo grup : tulisan "Sudahkah Mengerjakan Skripsi Hari Ini?"
**************
Singkat cerita, Jum'at 26/6 kami berenam memenuhi undangan Pak Efendi. Kami disambut dengan sangat ramah dan hangat. Sejujurnya kami masih agak canggung di awal menempati ruang tamu, hehe. Tapi akhirnya obrolan pembuka mengalir begitu saja, tentang lingkungan sekitar rumah beliau, kesibukan kami sekarang, sampai tentang keluarga masing-masing (beliau sangat terbuka bercerita seputar keluarganya). Beliau benar-benar ingin mengenal kami lebih dekat. Obrolan semakin seru dengan cerita beliau melamar berbagai pekerjaan pasca S1 (sebelum mendapat beasiswa S2 S3), kehidupan selama kuliah di Belgia (puasa di sana sampai 18 jam, masih ada matahari jam 8 malam, dll), petualangan konferensi Statistika keliling Eropa dan dunia, nasihat untuk kami terkait memilih pekerjaan (jangan di bank konvensional, jangan di tempat yang kurang memberi ruang untuk mengembangkan diri), bahkan sampai pembahasan tokoh (beliau mengidolakan Bung Hatta & Buya Hamka), dan banyak lagi. Asyik banget.aa Oh iya, istri beliau juga sempat ikut mengobrol sebentar, namun kemudian kembali ke belakang (dapur), sepertinya menyiapkan menu untuk berbuka puasa kami nanti :)
Pak Efendi juga menyampaikan nasihat tentang memanfaatkan waktu di bulan Ramadhan. Kata beliau, "Bulan Ramadhan ini salah satu momen yang tepat untuk mempelajari Al-Qur'an". Beliau pun mengajak kami sejenak menelaah Al-Qur'an. Adi diminta membaca surat Ali-Imran 187-194, lalu kami memaknai artinya bersama-sama. Beberapa poin yang dibahas :
1. Di dunia ini tidak ada satu makhluk atau satu hal pun yang Allah ciptakan tanpa tujuan.
2. Ingatlah Allah ketika duduk, berdiri, dan berbaring. Ini mencakup semua aktivitas. Intinya, semua aktivitas kita itu ibadah.
3. Orang yang sombong tak bisa masuk surga. Menghirup wanginya pun tak bisa.
4. Jadilah orang yang senantiasa berpikir
Adzan Maghrib pun berkumandang. Setelah menyantap ta'jil (kurma, brownies, cincau blewah), Pak Efendi mengajak Adi dan Uli untuk bergegas shalat Maghrib di masjid samping rumah, sedangkan kami yang perempuan shalat di rumah saja dengan istri beliau. Setelah itu, kami semua bersama-sama menyantap makanan besar (nasi, sayur, dll) sambil melanjutkan mengobrol. Mendekati waktu adzan Isya dan tarawih, kami berpamitan. Tak lupa mengabadikan momen berharga ini, ketika interaksi antara dosen dan mahasiswa tidak kaku, alias penuh keterbukaan dan rasa kekeluargaan. To be honest, serasa punya keluarga baru :')
Thanks Pak Efendi dan istri. Keep inspiring!
Captured by Bu Elly (istri Pak Efendi) |