Throwback Lamaran 1 Mei 2017

Saturday, May 2, 2020

Bagiku, menuliskan kembali kisah cinta bisa jadi rehat ketika diri sedang merasa penat.

Membangkitkan kembali perasaan deg-degan, cemas, haru, bahagia.

Juga mengingatkan kembali untuk bersyukur bahwa Allah sudah menyatukan kami.

Saat Hari buruh tiga tahun lalu,

ada yang memperjuangkan aspirasi dengan aksi di jalan,
ada juga yang memperjuangkan cinta dengan lamaran.

Setelahnya, lamaran tak mengubah interaksi kita.
Kita masih lah pria dan wanita yang tak ada hubungan apa-apa.
Belum halal untuk bersanding mesra, berbincang cinta, berlaku manja, atau sekadar berfoto berdua.
Belum ada kewajibanmu untuk menafkahi dan kewajibanku untuk menaati.

Yang berubah hanya statusku yang sudah tak bisa lagi dilamar oleh lelaki lain. Seperti hadits riwayat Bukhari-Muslim, “Janganlah seorang lelaki meminang wanita yang telah dipinang saudaranya hingga menjadi jelas apakah yang meminang sebelumnya meninggalkannya ataukah yang meminang pertama mengizinkannya.”

Terima kasih sudah datang dan berjuang dengan cara yang baik.


Ttd,
Aku, yang selalu semangat mengabadikan kisah kita, meskipun engkau merasa biasa saja membacanya. Ndapapaaaa. Aku tetap cinta.


#KeluargaWigunaSekar #TaarufWigunaSekar