Puasa Mingguan 4

Friday, April 24, 2020



[Week 4 - Puasa Sharing di IG Story]
.
.
Untuk menjalani tantangan puasa mingguan terakhir di kelas BunCek ini, ku memilih untuk puasa sharing di IG Story. Terdengar agak gimanaaa gitu yaaa, wkwk. Sebetulnya bukan berarti selama 4 hari kemarin ku berniat sama sekali ngga update IG story. Bukaaannn.
.
.
Tetapi ku berencana merapikan sharing, tulisan, curhatan dan kenangan biar bisa lebih bermanfaat, menjangkau khalayak luas dan sustainable (duileh bahasanya πŸ˜…). Gimana caranya? Ya bikin sharing di postingan (IG dan blog bundabijaksana.com), bukan sekadar di IG stories.
.
.
Beberapa hari lalu sempat nelusurin stories sejak Desember 2017 hingga hari ini yang masuk Archive. Menyadari ada banyak sharing berfaedah yang masih tersimpan di archive, ku jadi mau bikin project "30 hari merapikan kenangan". Kegiatannya ya itu tadi : nelusurin stories lama, trus dijadiin highlight atau diposting di blog atau IG. Rencananya sih pas Ramadhan. Tapi ga jadi. Lha wong ini aja daku mau uninstall IG sementara, hihi. Demi ibadah Ramadhan yang lebih khusyu dan persiapan UAS-Tesis yang lebih mantap ❤️
.
.
Insya Allah nanti deh merapikan kenangannya. Sementara ini libur bikin stories panjang-panjang dulu yaaa. Bikin di feed ajah. Isi storiesnya tentang jual Al-Qur'an Mumayyaz, Buku KMCF dan Dompet Kantong Harian aja dulu πŸ˜™
.
.
Dan berikut laporan harianku  :
Day 1 (Senin 20/4) : Excellent
Day 2 (Selasa 21/4) : Excellent
Day 3 (Rabu 22/4) : Excellent
Day 4 (Kamis 23/4) : Excellent 



.
.
Alhamdulillah. Bismillah. Semoga bisa selalu memperbaiki diri yaa Sekar :)
.
.
#sekarkasih #sekarbuncek #tantangan7hari #kelaskepompong #bundacekatan #institutibuprofesional #puasamingguan

Day 30 #30haribelajarkeuangan

Wednesday, April 22, 2020

Repost catatan lama (2 April 2018) tentang mencatat cashflow.




Ribet, tapi Terukur!

"If you can't measure it, you can't manage it"
Peter Drucker


Bagi saya, momen "kebangkitan" saya adalah ketika materi kedua, yaitu tentang menjadi ibu profesional kebanggaan keluarga. Berawal dari NHW 2 (Nice Homework) berupa pembuatan list indikator profesionalisme peran sebagai istri, ibu dan individu, saya pun menjadi cukup rajin mengevaluasi diri.


Setelah saya buat listnya di Excel Google Sheet, setiap hari saya memantau kinerja pribadi (ibadah, aktivitas, rencana) dan program rumah tangga untuk kemudian mengisi checklist realisasinya di lembar excel tersebut. Saya pun tergerak membuat tabel cashflow pemasukan & pengeluaran harian pribadi dan keluarga. Setiap hari saya catat serinci mungkin, hingga ke pengeluaran yang hanya sebesar 500 rupiah untuk pembayaran tambahan ojek online.

Bagi beberapa orang, mungkin yang saya lakukan ini ribet-riweuh-rempong banget. Ngapain sih sebegitu rincinya mengevaluasi kerja pribadi dan mencatat cashflow keluarga? Toh nggak ada pihak yang meminta pertanggungjawaban.

Iya sih, suami memang nggak mengharuskan saya membuat laporan keuangan keluarga ataupun evaluasi kinerja pribadi dan rumah tangga. Tapi dari lembar excel tersebut saya justru mengetahui hal-hal apa yang sudah terealisasi dan masih kurang dari target  target. Untuk laporan keuangan, saya dan suami jadi tahu pengeluaran untuk kategori mana yang sudah sesuai anggaran atau yang harus ditekan. Angka menunjukkan bahwa biaya makan di luar selama 4x di bulan Februari kemarin ternyata lebih besar daripada total biaya makan selama satu bulan!!! Nah kan, jadi ketahuan. Ribet, tapi terukur! :)


#sekarkasih #sekarbuncek #catatankuliahsekar #tantangan30hari #kelaskepompong #bundacekatan #institutibuprofesional #30haribelajarkeuangan #cerdaskeuangan #cerdasfinansial #financialliteracy #investasi #ekonomi #manajemen #belajarekonomi #belajarmanajemen #manajemenkeuangan

Day 29 #30haribelajarkeuangan

Tuesday, April 21, 2020


Menghasilkan uang dan mengelola uang adalah dua kemampuan yang berbeda. Untuk mencapai kebebasan finansial, kita harus mampu melakukan keduanya.
-sekarkasih

Just another quote, hihi. Klasik, tapi memang nggak bisa dipungkiri. Selama masih hidup, kita butuh uang. Bahkan saat meninggal pun kita masih butuh uang untuk kain kafan, pemakaman dan keluarga yang kita tinggalkan :)

#sekarkasih #sekarbuncek #catatankuliahsekar #tantangan30hari #kelaskepompong #bundacekatan #institutibuprofesional #30haribelajarkeuangan #cerdaskeuangan #cerdasfinansial #financialliteracy #investasi #ekonomi #manajemen #belajarekonomi #belajarmanajemen #manajemenkeuangan

Day 28 #30haribelajarkeuangan

Monday, April 20, 2020



Repost tulisan lama tentang kebanggaan terhadap Pemerintah. Oh iya, waktu itu tulisan ini dibuat supaya terpilih jadi peserta Jouska Talk kerjasama Jouska dengan IMF. Special event. Alhamdulillah ku terpilih, hehe.

*****

Salah satu yang membuat saya bangga jadi warga Indonesia adalah... keseriusan pemerintah dalam mengembangkan perekonomian syariah, termasuk di bidang pasar modal syariah. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, tentu negara wajib mengatur dan memfasilitasi agar pilihan instrumen investasi yang beredar di kalangan masyarakat sesuai dengan syariat Islam. Sinergi regulator (BI, OJK, BEI) dan para stakeholder menghasilkan berbagai regulasi, kegiatan, sosialisasi, dan edukasi.

Untuk regulasi, contohnya penentuan kriteria perusahaan tercatat yang bisa masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) OJK dan pengaturan produk reksadana syariah. Per April 2018 ada 193 produk reksadana syariah dari total 1969 produk reksadana (sumber : CNN).

Untuk event dan sosialisasi, rasanya sudah cukup banyak talkshow, konten internet ( @idxislamic ) bahkan kompetisi yang bertujuan mengenalkan pasar modal syariah kepada masyarakat. Masih bisa terus ditingkatkan dan dikembangkan penyelenggaraannya.

Untuk edukasi, ada Sekolah Pasar Modal Syariah (SPMS) setiap pekan untuk umum di berbagai kantor cabang BEI dan kampus se-Indonesia. Ada juga program sertifikasi Ahli Syariah Pasar Modal (ASPM) bagi yang ingin fokus menapaki karir profesional di pasar modal.

Jumlah investor pasar modal per Juli 2018 juga sudah mencapai 1.4 juta orang, di mana pada Nov 2015 masih di angka 426.210 (sumber : Kompas.com)

Programnya sudah ada, produk investasi syariahnya juga sudah banyak, tinggal kita-nya aja yang bergerak :))

Please count me in to JTalk ya MinJouuu ;)

#IndonesiaBangga #JTalkvsAMIMFWBGJKT #investasisyariah #sahamsyariah

*****

#sekarkasih #sekarbuncek #catatankuliahsekar #tantangan30hari #kelaskepompong #bundacekatan #institutibuprofesional #30haribelajarkeuangan #cerdaskeuangan #cerdasfinansial #financialliteracy #investasi #ekonomi #manajemen #belajarekonomi #belajarmanajemen #manajemenkeuangan 

Day 27 #30haribelajarkeuangan

Sharing tulisan lama (Desember 2018).


Tips Sekar :

1. Pisahkan wadah penampung logam 100, 200, 500 dan 1000 supaya lebih gampang menghitungnya. Saya menggabung 100 & 200 di kaleng biskuit, trus 500 & 1000 di botol pink ini.

2. Disiplin menyimpan. Kalau sudah sampai rumah, langsung masukkan receh2 di saku, tas, plastik belanjaan, dll ke wadah. Boleh laaah simpen juga di tas, dompet atau dasbor mobil buat bayar parkir / Pak Ogah, tapi jangan banyak2.

3. Konsisten mengumpulkan. Tentuin periode ngumpulinnya mau berapa lama. Tiga bulan, enam bulan, satu tahun (kalau saya sih tahunan, dari 1 Januari sampai akhir Desember).

4. Jangan buru2 tukerin uang logamnya ke bank. Tawarin aja ke keluarga atau tetangga (misal ada yg buka warung, pasti recehan bermanfaat banget). Dulu tahun 2016-2017 saya beberapa kali nukerin ke Mama dan kondektur bus, maklum masih PP naik bus kota. Sekarang syudah jadi naq Gojek #TimGopay . Tahun lalu nukerin ke Mama mertua karena punya warung makan.

5. Uang yg terkumpul jangan sampai "bocor" sebelum jatuh tempo (berakhirnya periode ngumpulin). Dulu karena ku nukerin ke kondektur sekitar 10ribu-20ribu, habis itu uangnya malah dipake buat jajan. Hahaha. Kalau terpaksa ditukarkan lebih cepat, uang hasil tukarannya taro aja di wadah sampai periode pengumpulan berakhir. Baru deh dijumlah secara total. Baru deh boleh dimanfaatkan πŸ˜„


Hasil receh tahun 2017 : dipake buat tambahan beli saham
Hasil receh tahun 2018 ini : buat tambahan beli perlengkapan bayi

Selamat mengumpulkaaan πŸ’°πŸ’°πŸ’°

#2019KumpulinReceh



#sekarkasih #sekarbuncek #catatankuliahsekar #tantangan30hari #kelaskepompong #bundacekatan #institutibuprofesional #30haribelajarkeuangan #cerdaskeuangan #cerdasfinansial #financialliteracy #investasi #ekonomi #manajemen #belajarekonomi #belajarmanajemen #manajemenkeuangan

Day 26 #30haribelajarkeuangan

Sunday, April 19, 2020

"Kalau udah terlanjur KPR, gimana?"

Ya bayar dong! Kan utang πŸ˜…
Bismillah. Niatkan tuk melunasi.
Prioritaskan tuk bayar cicilan tiap bulan.
Ikhtiar untuk take over ke KPR Bank Syariah, biar lebih tenang.
Ikhtiar juga tuk mempercepat pelunasan.


"Kalau udah terlanjur ambil KPR konvensional, udah nempatin rumahnya, trus baru paham tentang dosa riba, gimana?"

Banyakin istighfar, doa dan ikhtiar biar cepet lepas dari riba dan utang.
Semoga Allah mengampuni kita dan memampukan kita melunasi utang πŸ™


#sekarkasih #sekarbuncek #catatankuliahsekar #tantangan30hari #kelaskepompong #bundacekatan #institutibuprofesional #30haribelajarkeuangan #cerdaskeuangan #cerdasfinansial #financialliteracy #investasi #ekonomi #manajemen #belajarekonomi #belajarmanajemen #manajemenkeuangan

Day 25 #30haribelajarkeuangan

Sharing Money Lover di IG stories, udah ada 2 highlight.



Ituuu pake Excel masih tahun 2018. Masih awal nikah, lagi semangat-semangatnya jadi Manager Keuangan keluarga, lagi antusiasnya membentuk habit mindful spending, masih berdua, kerjaan kantor santai gak ada PR, masih banyak me-time untuk berkutat dengan laptop dan buku-buku.

Mulai tahun 2019 ku pake aplikasi biar lebih ringkas.
Ada yang nyamperin tiap buka laptop atau pegang HP. Ada tugas kuliah. Ada materi yang harus dipahami. Udah ada hal lain yang meminta dijadikan fokus πŸ‘ΆπŸ‘ΆπŸ‘ΆπŸŽ“πŸŽ“πŸŽ“

Jadi bagiku sekarang sih yg penting tetep nyatet untuk bisa track keuangan + evaluasi.

Btw, kalo akuuuu, ku tak mencatat top up e-money/e-wallet sebagai pengeluaran. Baru kucatat kalo sudah ada pemakaian (order gojek, gofood, tap in KRL atau busway atau bayar tol). Tapi ku punya rekap/histori top up terpisah.

Kenapa top up kaya gitu gak masuk sebagai pengeluaran?

Karena menurutku top up hanya memindahkan tempat nyimpen uang (tadinya di rekening bank jadi pindah ke dalam gopay/ovo/dana) atau ngubah bentuk uang (tadinya uang kertas 50 ribu jadi saldo electronic money).

Ini yang tadi tentang wallet di Money Lover. Di sini kita bebas nentuin "ceritanya" kita punya dompet/sumber uang apa aja.

Tiap catat transaksi, kita nandain uang dari dompet mana yang kita pake.

Kalo akuuuu, ku bikin dua dompet : pribadi (Personal Fund) dan belanja keluarga (Love Fund).

Kenapa namanya Love Fund? Karena itu bukti cinta dari suami, alias nafkah buat belanja. WKWKWKWK.

Beda dompet, beda penggunaan.

Buat fotokopi catatan kuliah temen, ku input data pengeluaran dari Personal Fund. Tapi pas jajan di Alf*mart sekalian beli minyak goreng, shampoo, sabun, keju, dll itu kuambil dari Love Fund.

Itu penggunaan wallet di aku yaaa.

Di beberapa IG story sebelumnya juga ada yg sharing, dia bikin kategori dompet : cash dan rekening (digital).

Jadi pas beli sayur di mbok sayur, input catatannya dari dompet cash. Pas bayar olshop, ambilnya dari dompet digital.

Kira2 begitu deh.

Terserah kita ajaaa mau nentuin walletnya jadi kaya gimana. Mau bikin dompet Istri & Suami, atau dompet Real & Halu. Dicoba2 sendiri aja senyamannya πŸ˜ŽπŸ‘Œ

Trus ada fitur Budget untuk suatu kategori atau seluruh pengeluaran.

Di sini ku naro budget 600rb utk transportasi kuliah bulan Maret. PP Tangerang-Depok-Tangerang tiap hari gitu loooh, wkwk. Dengan rutin nyatet, jadi kehitung bahwa dalam 10 hari ini ku syudah spend 183.500. Yaaa insya Allah sampe tanggal 31 Maret nanti masih on budget ya. Itu juga udah realistis naro budgetnya kok πŸ˜…


#sekarkasih #sekarbuncek #catatankuliahsekar #tantangan30hari #kelaskepompong #bundacekatan #institutibuprofesional #30haribelajarkeuangan #cerdaskeuangan #cerdasfinansial #financialliteracy #investasi #ekonomi #manajemen #belajarekonomi #belajarmanajemen #manajemenkeuangan

Day 24 #30haribelajarkeuangan


Harta adalah amanah dari Allah. Kelak kita harus mempertanggungjawabkan bagaimana mendapatkan, mengelola dan menggunakannya :)
-sekarkasih


Istirahat sejenak. Posting quote ajah :)


#sekarkasih #sekarbuncek #catatankuliahsekar #tantangan30hari #kelaskepompong #bundacekatan #institutibuprofesional #30haribelajarkeuangan #cerdaskeuangan #cerdasfinansial #financialliteracy #investasi #ekonomi #manajemen #belajarekonomi #belajarmanajemen #manajemenkeuangan 

Day 23 #30haribelajarkeuangan


πŸ’ΈSakinah Finance πŸ’Έ

Sakinah finansial. Kondisi finansial yang menenangkan. Bisa diartikan menenangkan karena kita memiliki uang yang cukup untuk kebutuhan saat ini dan di masa depan, juga menenangkan karena kita yakin bahwa uang tersebut sudah benar cara mendapatkan dan menggunakannya.




πŸ’Ά Manajemen keuangan pribadi & keuangan keluarga

Manajemen berarti pengelolaan. Prinsip utama dalam manajemen keuangan pribadi/keluarga adalah :

1. Penghasilan yg halal.
Cara memperolehnya harus diridhoi Allah. Silakan mau jadi pegawai, pengusaha, freelance, anggota dewan, investasi di bisnis temen, jadi trainer, dosen, staf admin, menjalani olshop, guru ngaji/privat, punya catering, dll. Selalu berada pada koridor JUJUR dan BENAR (nggak curang, korupsi, mark up dana, tipu2, suap menyuap, merugikan/menghambat rezeki pihak lain). Jangan berkutat pada bidang usaha/kerja yg bertentangan dengan syariat (sebisa mungkin hindari bekerja pada lembaga keuangan/pembiayaan yg menerapkan bunga/riba, di tempat yg banyak mudharatnya seperti diskotik atau restoran non-halal, juga pekerjaan yg menjauhkan kita dari beribadah pada Allah).

2. Memanajemen keuangan dengan ilmu
Salah satu pentingnya menjadi orang berilmu, supaya bisa mengelola amanah Allah dengan tepat (uang = rezeki = amanah). Nggak harus menjadi pakar atau mengambil kuliah & berbagai sertifikasi keuangan. Banyak ilmu bertebaran di buku dan dunia maya. Kuncinya adalah MAU belajar. Luangkan waktu untuk mempelajari cara-cara manajemen keuangan, termasuk tentang instrumen investasi. Biar gak jadi investor yg merugi ;)

3. Hindari Hutang
Meskipun Islam membolehkan berhutang, tapi lebih baik kita hindari supaya hidup tenang. Apalagi kalau berhutang untuk keperluan konsumtif, bukan untuk hal2 produktif dan penting. Sebagai gantinya, lebih baik siapkan dana darurat. Hutang akan jadi beban pribadi dan keluarga (kalau belum sempat kita lunasi semasa hidup). Lebih baik menabung terlebih dahulu kalau mau membeli barang2 "mahal", termasuk rumah & kendaraan. Kalau mau berhitung cermat, bisa jadi total biaya ngontrak rumah 15 tahun jauh jauh jauuuuh lebih terjangkau daripada harus membayar KPR + bunga + renovasi + perawatan rumah + pajak. Sekarang juga sudah eranya sharing transportasi (gojek/grab). Kalau nggak rutin menggunakan mobil, gak perlu malu kalau ngga punya.

4. Pengeluaran < Penghasilan
Ini ada kaitannya sama poin nomor 3 supaya kita terhindar dari hutang. Hiduplah sesuai kemampuan. Jangan sampai besar pasak daripada tiang. Sebisa mungkin juga hindari mencicil barang, apalagi hanya untuk sekadar gengsi dan gaya hidup. Tantangan buat kita. Kalau mau hidup berkecukupan atau mewah, harus ningkatin skill dan kerja keras terlebih dahulu. Ibaratnya gini : mau bergaya hidup 10 juta sebulan, pastikan penghasilan kita sudah minimal 12 juta (yg 2 juta buat tabungan/investasi yeee). Banyak yg terjebak dengan penghasilan 5 juta tapi gaya hidup 10 juta, karena sibuk nyicil barang, pinjam sama sini, dan lingkaran setan yg itu2 aja. Ada sindiran dari salah satu financial planner, "Gaji freshgraduate, tapi lifestyle CEO" :)))

5. Skala Prioritas
Bedakan kebutuhan & keinginan. Jangan terbalik.

6. Rutin ZIS & Donasi
Ingatlah bahwa pada rezeki kita ada titipan Allah untuk saudara-saudara kita yg membutuhkan. Kalau ditahan (nggak kita keluarkan), bisa jadi suatu saat Allah ambil bagian dari rezeki kita secara paksa.






πŸ’Ά Perencanaan tabungan & investasi

Imam al-Hasan al-Bashri rahimahullah pernah mengingatkan:
_"Semoga Allah merahmati seseorang yang bekerja untuk mencari harta halal, kemudian ia membelanjakan hartanya secukupnya dan menyisihkan kelebihannya untuk hari miskinnya dan saat membutuhkannya"_
Atsar riwayat Ath-Thabari dalam Tahdzibul Atsar: 355 (1/193), 356 (1/194)).

Selalu alokasikan minimal 20% dari penghasilan bulanan untuk tabungan & investasi. Sebaiknya punya rekening khusus untuk menyimpan dana ini. Jangan digabung dengan rekening operasional (yg biasa dipakai kebutuhan belanja pribadi/rumah tangga, bayar olshop, isi saldo emoney/gopay, dll). Setiap mendapat rezeki lebih (dapet bonus tahunan, honor setelah jadi pengisi acara, hadiah lomba, dll), alokasikan ke rekening ini.

Dana darurat juga termasuk pos dana yang harus kita prioritaskan.



πŸ’Ά Budgeting belanja bulanan

Supaya efisien dan tepat sasaran :
1. Tahu apa saja kebutuhan kita & keluarga. Biasanya dibagi jadi pos konsumsi pokok (belanja kebutuhan pribadi/rumah tangga, makan & jajan harian), transportasi, kewajiban (iuran ini itu, bayar listrik, air, WIFI, dll), tabungan-investasi, ZIS & Donasi, hiburan, dan dana darurat.

2. Tentukan anggaran wajar untuk kebutuhan bulanan pribadi & keluarga. Yang wajar yah. Nggak terlalu irit sampai membuat kita terlalu mikir untuk sedekah atau sekadar beli sebatang cokelat di minimarket, juga nggak berlebihan sampai hobi gofood setiap hari :)

3. Untuk tahu perkiraan anggaran wajar, bisa lakukan pencatatan tiap mendapat/mengeluarkan uang. Latihan aja 1-2 minggu dulu. Teruskan jadi 1 bulan. Kalau udah 3 bulan biasanya udah keliatan polanya, termasuk mana hal2 yg bisa kita kurangi atau tambahkan. Kita jadi punya patokan anggaran wajar.
NB : Dulu selama kurleb 5 bulan saya pernah detail mencatat berbagai pemasukan & pengeluaran di excel, sampai bikin grafik segala buat laporan ke suami. Tapi sekarang sudah gak pernah mencatat. Sudah menerapkan anggaran wajar untuk semua pos dan Alhamdulillah sejauh ini bisa mengendalikan diri dengan membelanjakan hal2 yg memang BUTUH.



πŸ’Ά Yang harus kita lakukan ketika menghadapi masalah keuangan
Ada beragam masalah keuangan. Beda masalah, bisa jadi beda solusi.


πŸ’Ά Bagaimana menghadapi permasalahan keuangan menurut Islam?
1. Muhasabah. Evaluasi kehalalan dan keberkahan uang kita selama ini. Biasanya masalah keuangan kita ada di satu atau beberapa poin ini :
Apakah banyak syubhat atau bahkan yg jelas haram?
Apakah sudah optimal menjemput rezeki?
Apakah kita menggunakannya berlebihan?
Apakah kita mubazir?
Apakah kita berkutat dengan riba?
Apakah kita cerdas mengelola hutang piutang (mencatatnya, mengenali potensi org2 yg mudah/susah dalam berhutang), bersegera dalam mengembalikan, dan beradab ketika menagih?
Apakah kita belum mengeluarkan hak orang lain yang Allah titipkan?
Apakah kita sudah paham kemana uang yg kita investasikan dan bagaimana dikelolanya?
Apakah kita sudah memanajemen keuangan dengan baik? 

2. Ikhtiar agar masalah lekas selesai



πŸ’Ά Tips sederhana yang bisa berdampak besar bagi semakin barokahnya keuangan pribadi & keluarga
1. Selalu bersyukur atas apapun dan berapapun rezeki dari Allah (QS Ibrahim : 7)
2. Pastikan semua pemasukan & pengeluaran halal
3. Hindari hutang & riba
4. Tambahan dari suamiku : shalat dhuha, berbakti pada orang tua (termasuk menanggung kebutuhan finansial orang tua yg sudah tak mampu bekerja. Semoga ridho mereka jadi salah satu pembuka rezeki kita).


Ada banyak versi manajemen keuangan. Nggak semua bisa dikatakan BENAR atau SALAH. Yang ada hanyalah TEPAT atau KURANG TEPAT. Yang terbaik adalah manajemen yang kita ciptakan sesuai kondisi keuangan kita dan keluarga :)


Repost materi sharing kulwap "Calon Istri Millenial" - 5 Juli 2019


#sekarkasih #sekarbuncek #catatankuliahsekar #tantangan30hari #kelaskepompong #bundacekatan #institutibuprofesional #30haribelajarkeuangan #cerdaskeuangan #cerdasfinansial #financialliteracy #investasi #ekonomi #manajemen #belajarekonomi #belajarmanajemen #manajemenkeuangan

Day 22 #30haribelajarkeuangan

Sharing tulisan lama (April 2018).


Sudah gajian?

Eitsss, hati-hati kalap.

Mau sekadar sharing pengelolaan keuangan di #KeluargaWigunaSekar. Cekidot :

1. Hutang
Saya menomorsatukan hutang di sini bukan berarti gemar berhutang. Justru maksudnya memprioritaskan membayar hutang (kalau ada) setiap kali mendapat rezeki. Alhamdulillah, so far saya dan suami selalu berusaha untuk ngga berhutang. Cicilan KPR aja udah cukup bikin kepikiran. *Ampuuun

Segerakan lunasi hutang, biar hidup tenang, biar kalau pamer di sosmed ngga perlu meng-hide orang yang kita hutangi (eh πŸ™ˆ). Bayar hutang ke teman, hutang CreditCard, dll. Meskipun belum bisa membayar lunas, setidaknya cicil bayar sedikit demi sedikit dan tunjukkan itikad baik kita untuk melunasi. Kalau orang yg dihutangi belum menagih, bukan berarti dia ngga merasa butuh dengan uang yang dipinjamkan. Mungkin bermaksud baik memberi kelonggaran waktu pada kita.

2. Zakat, Infaq, Sedekah, Donasi
Selain utk kebutuhan hidup, prioritaskan juga penghasilan kita untuk "setelah hidup". Apalagi kalau besarnya penghasilan sudah kena hukum wajib zakat (insya Allah pembahasan lain waktu). Saya suka donasi lewat kitabisa.com , ada banyak ladang kebaikan di sana. Kadang masukkan ke kotak amal masjid kantor atau dekat rumah atau masjid manapun yang disinggahi (usahakan beda2 masjidnya, biar manfaatnya meluas). Kadang donasi untuk acara yg posternya berseliweran di chat WA. Kadang juga utk bantu saudara (di luar tanggungan) yg butuh. Yang pasti, jadikan ZIS-Donasi ini sbg prioritas rutin ketika gajian. Jangan ditunda 🌺

3. Investasi & Tabungan
Ini juga harus disisihkan di awal. Saya jadi sadar. Dulu mindset saya bahwa menabung adalah "sisa dari uang jajan" tuh kurang tepat.

Mindset umum (termasuk saya, dulu) :
Tabungan = Penghasilan - Pengeluaran

Mindset yg baik :
Pengeluaran = Penghasilan - Tabungan

Biar penghasilan nggak habis begitu saja, kita harus menabung dan invest di awal gajian πŸ˜ŠπŸ‘

4. Kebutuhan
Ada kebutuhan rutin (biaya operasional pribadi, rumah tangga, bayar listrik, wifi, PDAM, belanja bulanan, pulsa HP, top up e-money, kirim uang ke ortu atau adik, iuran RT, arisan, dll). Ada juga kebutuhan nggak rutin, misal lagi butuh beli baju, sepatu, acara keluarga, dll. Biasanya pos anggaran kebutuhan ini memang paling besar di antara kebutuhan lain.

5. Keinginan
Siapa bilang kita harus berhemat sampai ngga boleh bersenang-senang sama sekali? Hehe. It's okay to go to cinema or themepark or dinner outside. Atur aja alokasi anggarannya dan tetap bijak saat menggunakan uang. πŸ‘Œ

Hal-hal di atas bisa jadi beda dengan apa yang biasa dilakukan keluarga lain. Yaaa namanya juga cara #KeluargaWigunaSekar . πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

Kalau kamu bagaimana? πŸ˜ƒ

#sekarkasih #sekarbuncek #catatankuliahsekar #tantangan30hari #kelaskepompong #bundacekatan #institutibuprofesional #30haribelajarkeuangan #cerdaskeuangan #cerdasfinansial #financialliteracy #investasi #ekonomi #manajemen #belajarekonomi #belajarmanajemen #manajemenkeuangan

Day 21 #30haribelajarkeuangan


Cuplikan chat sama teman, tentang tujuan keuangan keluarga (financial goal).

X : Maak, tujuan finansial keluarga itu contohnya kaya apa sih?

Me :
Misalnya :
1. Rencana beli rumah cash (nabung 5 tahun, atau nyicil beli emas sbg pengganti tabungan cash)
2. Daftar porsi haji akhir tahun ini (berarti kudu nabung sekian sekian biar pas Desember bisa tercapai 25 juta)
3. Rencana uang pangkal TK anak 4 tahun lagi (bisa puluhan juta wqwq)
4. Rencana liburan akhir tahun keliling Yuropah
5. Target ngumpulin dana darurat 6x pengeluaran selama tahun ini
6. Rencana mudik akhir Mei nanti

Yaaa pokoknya hal yg mau dicapai sama keluarga maaak 😁


#sekarkasih #sekarbuncek #catatankuliahsekar #tantangan30hari #kelaskepompong #bundacekatan #institutibuprofesional #30haribelajarkeuangan #cerdaskeuangan #cerdasfinansial #financialliteracy #investasi #ekonomi #manajemen #belajarekonomi #belajarmanajemen #manajemenkeuangan

Day 15 #30haribelajarkeuangan


Selama ini aku banyak sharing tentang pencatatan keuangan di IG story. Silakan merapat ke highlight instagram @sekarkasih, hihi. Dan ini salah satu konten yang aku share, tentang manfaat melakukan pencatatan cashflow :

Sebenernya buat apa sih nyatet cashflow (arus kas/keuangan) ?

1. Melihat habit (kebiasaan/perilaku) keuangan kita dan keluarga
2. Melihat fakta apakah ada tren kenaikan pendapatan & pengeluaran tiap bulan, atau stagnan (segitu-gitu aja), atau malah ternyata penurunan pendapatan 😱
3. Memperkirakan biaya MINIMAL DAN CUKUP untuk hidup mingguan/bulanan, sesuai habit dan lifestyle
4. Jadi tahu uang kita dipake untuk apa aja
5. Evaluasi habit, lifestyle, pemasukan dan pengeluaran


#sekarkasih #sekarbuncek #catatankuliahsekar #tantangan30hari #kelaskepompong #bundacekatan #institutibuprofesional #30haribelajarkeuangan #cerdaskeuangan #cerdasfinansial #financialliteracy #investasi #ekonomi #manajemen #belajarekonomi #belajarmanajemen #manajemenkeuangan 

Day 14 #30haribelajarkeuangan

"Nggak selamanya "MENAMBAH INCOME" jadi satu-satunya solusi. Kadang kita cuma butuh kembali ke hal dasar yang sering kita sepelekan : mencatat & mengevaluasi keuangan." -sekarkasih


Hari ini cukup share quote ajah, hihi. Oh iya, selama ini aku banyak sharing tentang pencatatan keuangan di IG story. Silakan merapat ke highlight instagram @sekarkasih. Semoga bermanfaat ❤️πŸ“


#sekarkasih #sekarbuncek #catatankuliahsekar #tantangan30hari #kelaskepompong #bundacekatan #institutibuprofesional #30haribelajarkeuangan #cerdaskeuangan #cerdasfinansial #financialliteracy #investasi #ekonomi #manajemen #belajarekonomi #belajarmanajemen #manajemenkeuangan 

Day 13 #30haribelajarkeuangan

Siang ini ikut diskusi Zoom yang diselenggarakan oleh Yayasan Insan Bumi Mandiri (IBM). Materinya sangat menarik, tentang Mengelola Keuangan Rumah Tangga di Masa Pandemi. Pematerinya juga salah satu pegiat keuangan syariah idolakuuu, yaitu Teh Yuria Pratiwhi Cleopatra atau Teh Patra. Beliau penulis buku Keluarga Muslim Cerdas Finansial (KMCF). Sekalian promosi, bukunya masih ready stock beberapa pcs di aku lhooo, hehe. Silakan hubungi aku kalau mau beli :)


Itu potongan materi di slide punya Teh Patra. Oh iya, ada salah satu penggalan ucapan Teh Patra yang begitu nyesss di hati, "Di masa pandemi gini, terkadang istri harus ikut menanggung nafkah rumah tangga karena qadarullah suami kena dampak covid (penghasilan menurun, PHK, sepi order, dll)".

Semoga Allah senantiasa menguatkan kita semua dan melapangkan rezeki kita, aamiin.


#sekarkasih #sekarbuncek #catatankuliahsekar #tantangan30hari #kelaskepompong #bundacekatan #institutibuprofesional #30haribelajarkeuangan

Day 12 #30haribelajarkeuangan

Ikutan diskusi Zoom dari Prodewa (kalo ga salah sih kepanjangannya Progresif Democracy Watch), narasumbernya ada 3 :
1. Bhima Yudhistira (Analis INDEF)
2. Arya Sandhiyudha (Pengamat Hubungan Internasional)
3. Fithra Faisal Hastiadi (Ekonom, Dosen FEB UI)


Ini potongan slide Mas Bhima. Kata beliau, "Butuh trust dari masyarakat terhadap pemerintah. Tapi jika pemerintah saja masih seperti ini (dengan kebijakan-kebijakan terkait Corona yang sering bikin geleng-geleng kepala), bagaimana masyarakat mau percaya apalagi mendukung pemerintah? Bagaimana investor asing mau kembali percaya berinvestasi di pasar modal Indonesia?".


#sekarkasih #sekarbuncek #catatankuliahsekar #tantangan30hari #kelaskepompong #bundacekatan #institutibuprofesional #30haribelajarkeuangan

Day 11 #30haribelajarkeuangan


Cuplikan pembahasan di grup Keluarga Finansial Bunda Cekatan IIP :

X : Ko tumben ya bisa bareng dolar sama emas meroket?

Me : Seringnya juga gitu, Mba. Sudah "hukum alam" 🀭

Ketika perekonomian lg ga stabil, investor asing banyak narik uangnya dari pasar modal Indonesia. Banyak yg jual saham, akibatnya IHSG menurun. Trus karena ga banyak dollar yang masuk di Indonesia, nilai tukarnya jadi naik (banyak yg pengen tukar rupiah ke dollar, tapi dollar yg beredar cuma dikit). Kaya hukum supply-demand aja gitu. Banyak yg minta, tapi supplnya sedikit. Makanya harganya naik.

Trus banyak yg "cabut" dari investasi pasar modal (saham, reksadana, dll) karena dirasa kurang stabil di kondisi kaya gini, akhirnya banyak yg beralih ke emas. Pada mau beli emas utk mengamankan uangnya. Jadilah harga emas naik.

Itu yg kupelajari dr ekonomi makro. Kira2 bahasa sederhananya kaya gitu buibu πŸ˜„πŸ™πŸ»


#sekarkasih #sekarbuncek #catatankuliahsekar #tantangan30hari #kelaskepompong #bundacekatan #institutibuprofesional #30haribelajarkeuangan

Disconnect to Reconnect

Friday, April 17, 2020

Lagi merasa agak jauh sama diri sendiri.

Tepatnya karena udah lama nggak menyempatkan waktu untuk diri sendiri.

Terlalu sibuk mengurus yang lain; suami, anak, kuliah, tesis, social media, HP, dll.

Malam ini ketika dua lelakiku tertidur pulas alhamdulillah ku bisa sejenak berdialog dengan sendiri.

For a while, I disconnect from them to reconnect to myself.

Benar-benar sebagai diriku sendiri yang lepas dari itu semua kecuali hanya satu :
sebagai hamba-Nya.

 Aku tuh suka stress kalo lagi nggak sempat ngobrol dengan diriku.

Suka sedih kalo momen kehidupanku berlalu tanpa banyak kenangan yang kurapikan, apalagi tanpa kebermanfaatan yang orang lain rasakan.

Ku menjadikan “mengingat momen” sebagai salah satu indikator sedekat apa aku dengan diriku sendiri.

Ku ingin selalu mengenal diriku, menyayangi diriku, mendengarkan suara hatiku, mengabadikan isi pikiranku dan mengingat momen yang diriku lalui.

Yha yhaa yhaaa.

Ya sudah gitu ajah.

Sudah selesai me-time nya kan Sekar?

Lanjutkan lagi pencarian topik tesis dan tugas Ekonometri 2 nya yaaaa :D


Tangerang, 17 April 2020  01:40
Much love,
@sekarkasih
Diketik (masih) ketika dua lelakiku tertidur lelap. Sama seperti postingan sebelum ini.

Tujuh Hari dalam Tiga Cerita


Mau merapel cerita 3 peristiwa yang terjadi selama seminggu terakhir ini :

1. Jumat, 10 April 2020
Sekitar habis Isya, minta waktu ke suami untuk menyendiri di kamar Mama karena mau menyelesaikan tugas Fixed Income yang harus dikumpulkan malam itu. Begitu beres, jreeeeng. Tetiba selot kunci kamar rusak. Pintunya nggak bisa dibuka dooong. Trus dibekali 2 obeng sama Ayah lewat jendela, disuruh berjuang sendiri buat buka. Karena obeng-nya nggak pas sama mur, jadi selotnya ku congkel aja deh. Setelah 15 menit berjibaku, alhamdulillah berhasil keluar kamar. Selama ku berjuang di dalam, Hanif nangis di luar, dikira Bunda-nya yang nggak ngizinin Hanif masuk, wkwk.
Dari kejadian ini ku dapat hikmah luar biasa. Hal yang tampaknya “sepele” atau “gak mungkin” menurut manusia, ketika Allah sudah berkehendak, ya bakal terjadi. Coba, kalo dipikir, siapa sih yang nyangka kalo kunci selot bisa tiba-tiba macet dan patah bagian dalamnya? :”D



2. Rabu, 15 April 2020
Sore sekitar jam 5, Bunda mau ke minimarket berdua aja sama Hanif naik motor. Pas banget Papa baru pulang meeting tatap muka (di jaman WFH gini, tetap ada meeting yang nggak bisa dihindari), jadinya motor dibiarin aja di luar pagar. Pas Bunda nyoba starter, kok nggak nyala yah. Muter-muter kunci, udah tepat kok posisinya. Nyoba starter berulang kali, tetap nggak nyala. Dari luar rumah, Bunda manggil Papa yang sepertinya baru aja cuci tangan & naro tas. “Paaa… kok motornya nggak nyala ya”. Pas Papa melongok dari pagar, Bunda baru sadar kalo standard motornya belum dinaikkan. WKWKWKWK. Kata Papa, “yaampun, aku mau ketawa”. Bunda dan Hanif pun melengos pergi naik motor.



3. Kamis, 16 April 2020
Papa, Bunda dan Hanif ke Ind*maret. Sebelumnya, kami habis mampir ke 212 Mart, toko jam (ganti baterai soundbook & jam tangan Bunda) dan kedai minuman. Biar Hanif nggak pegal digendong terus, makanya Bunda “lepas” Hanif pas di Ind*maret. Bunda dan Papa lagi pilih-pilih shampoo, tetiba dari jarak beberapa langkah terdengar bunyi “praaanggg”. Ternyata Hanif mecahin parfum Bell*gio di rak sebelah shampoo. Akhirnya kami membayar 45 ribu dan tak mendapat apa-apa, wkwkwk. Eh dapet sesuatu ding, yaitu hikmah jangan melepas pengawasan terhadap toddler barang sedetikpun. Apalagi doi lagi di fase suka banget ambil barang trus ngelempar.



Demikian tulisan singkat untuk merapikan kenangan :D


Tangerang, 17 April 2020     00.32
Love,
@sekarkasih
Me-time ketika dua lelaki shalih-ku tertidur lelap.


#sekarkasih #keluargawigunasekar

Jurnal Puasa Mingguan 3

Thursday, April 16, 2020

[Week 3 - Puasa Hal yang Mendistraksi Fokus Belajar]

Sudah minggu ke-lima #dirumahaja . Sudah selama itu juga menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau distance learning atau online learning atau Study From Home (SFH).
.
.
Bagiku, ini jadi ujian fokus tingkat tinggi untuk menyimak apa yang disampaikan dosen atau pemateri. Di satu sisi, ku masih beradaptasi dengan metode ini. Di sisi lain, ku adalah orang dengan gaya belajar konvensional yang sukanya belajar tatap muka sambil diskusi. Wkwk.
.
.
Sambil nyimak penyampaian kuliah lewat Microsoft Teams atau Zoom atau Google Meet, kadang ku sambil browsing atau ngerjakan tugas lain. Hikssss. Oftenly missing the precious points.
.
.
Tapi demi menjadi pribadi yg adaptif dan agile (duileeee), ku lakukan beberapa hal berikut :
1. Niatkan mendapat ilmu karena Allah dan untuk kebermanfaatan luas
2. Singkirkan HP (kecuali pas kuliah memang pakai HP) dan abaikan notif2 aplikasi
3. Sambil menyimak sambil mencatat
4. Fokus. Fokus. Fokus.
.
.
Kuncinya harus melatih dan memaksa diri untuk fokus sih πŸ“.
.
.
Dan berikut laporan harianku  :
Day 1 (Senin 6/4) : LPM - Satisfactory
Day 2 (Selasa 7/4) : ALK - Very Good
Day 3 (Selasa 7/4) : Fixed Income - Need Improvement
Day 4 (Rabu 8/4) : Ekonometrika 2 - Excellent (sangat fokus mengikuti praktikum sambil mencatat step by stepnya)
Day 5 (Kamis 9/4) : MetKuan - Need Improvement 
Day 6 (Minggu 12/4) : Halaqoh Online - Need Improvement, karena keseling mandiin Hanif
Day 7 (Rabu 15/4) : Zoom Seminar Prodewa Bhima Indef, Kang Arya Sandhiyudha dan Pak Fithra Faisal - Very good (nyimak berdua suami sambil nyuapin dan momong Hanif selama seminar).
.
.
.
.
Alhamdulillah. Bismillah. Semoga bisa selalu memperbaiki diri yaa Sekar :)
.
.
#sekarkasih #sekarbuncek #tantangan7hari #kelaskepompong #bundacekatan #institutibuprofesional #puasamingguan

.
.

Day 10 #30haribelajarkeuangan

Monday, April 13, 2020

Dalam rumah tangga maupun perusahaan;

Punya sedikit dana cadangan, itu terlalu ber-risiko.

Terlalu banyak dana cadangan yang nggak dimanfaatkan, banyak opportunity yang hilang.

Baiknya bagaimana? Pertengahan.

Penting untuk menyeimbangkan antara risiko dan opportunity cost.

- dari kuliah Lingkungan Pasar & Moneter 13/04/20 dengan Pak Dony Abdul Chalid -


#sekarkasih #sekarbuncek #catatankuliahsekar #tantangan30hari #kelaskepompong #bundacekatan #institutibuprofesional #30haribelajarkeuangan


pic : Google

Jejak Digital


Tetiba kepikiran.

Bagi beberapa orang, jejak digital itu penting untuk menggali lebih lanjut tentang sesuatu atau seseorang.

Sudah tahu kan kalau rekruter perusahaan seringkali googling nama kandidat yang diwawancarai dan menengok profil medsos mereka? LinkedIn hanya memberikan informasi formal. Sedangkan kepribadian seseorang bisa dilihat dari postingannya di FB, Twitter, Blog, IG, dll. Memang nggak 100% menggambarkan, tapi cukup sebagai gambaran besar.

Saya pribadi pernah diminta mengaktifkan FB (saat itu saya sedang deactivate) ketika sedang proses taaruf dengan seseorang. Ia ingin tahu bagaimana kepribadian saya dari postingan FB (padahal saya aktifnya di IG, tp beliau ga punya IG πŸ™ˆ).

Saya pun menyelami info tentang orang yang bertaaruf dengan saya melalui jejak digitalnya, dari kicauan2 tweetnya, siapa saja yg berinteraksi dengannya, bagaimana hubungan dengan keluarganya.


Ya. Jejak digital memang penting. πŸ‘

Kita bisa melupakan atau menghapus apa yang pernah kita tulis di dunia maya. Tapi ingat, catatan kebaikan dan keburukan kita yang direkap Malaikat Raqib dan Atid tidak akan pernah hilang. Semua akan diperhitungkan di yaumil hisab nanti. So, be careful with our deeds and posts πŸ‘πŸ‘πŸ‘

Tulisan lama.
18 April 2018