Day 23 #30haribelajarkeuangan

Sunday, April 19, 2020


๐Ÿ’ธSakinah Finance ๐Ÿ’ธ

Sakinah finansial. Kondisi finansial yang menenangkan. Bisa diartikan menenangkan karena kita memiliki uang yang cukup untuk kebutuhan saat ini dan di masa depan, juga menenangkan karena kita yakin bahwa uang tersebut sudah benar cara mendapatkan dan menggunakannya.




๐Ÿ’ถ Manajemen keuangan pribadi & keuangan keluarga

Manajemen berarti pengelolaan. Prinsip utama dalam manajemen keuangan pribadi/keluarga adalah :

1. Penghasilan yg halal.
Cara memperolehnya harus diridhoi Allah. Silakan mau jadi pegawai, pengusaha, freelance, anggota dewan, investasi di bisnis temen, jadi trainer, dosen, staf admin, menjalani olshop, guru ngaji/privat, punya catering, dll. Selalu berada pada koridor JUJUR dan BENAR (nggak curang, korupsi, mark up dana, tipu2, suap menyuap, merugikan/menghambat rezeki pihak lain). Jangan berkutat pada bidang usaha/kerja yg bertentangan dengan syariat (sebisa mungkin hindari bekerja pada lembaga keuangan/pembiayaan yg menerapkan bunga/riba, di tempat yg banyak mudharatnya seperti diskotik atau restoran non-halal, juga pekerjaan yg menjauhkan kita dari beribadah pada Allah).

2. Memanajemen keuangan dengan ilmu
Salah satu pentingnya menjadi orang berilmu, supaya bisa mengelola amanah Allah dengan tepat (uang = rezeki = amanah). Nggak harus menjadi pakar atau mengambil kuliah & berbagai sertifikasi keuangan. Banyak ilmu bertebaran di buku dan dunia maya. Kuncinya adalah MAU belajar. Luangkan waktu untuk mempelajari cara-cara manajemen keuangan, termasuk tentang instrumen investasi. Biar gak jadi investor yg merugi ;)

3. Hindari Hutang
Meskipun Islam membolehkan berhutang, tapi lebih baik kita hindari supaya hidup tenang. Apalagi kalau berhutang untuk keperluan konsumtif, bukan untuk hal2 produktif dan penting. Sebagai gantinya, lebih baik siapkan dana darurat. Hutang akan jadi beban pribadi dan keluarga (kalau belum sempat kita lunasi semasa hidup). Lebih baik menabung terlebih dahulu kalau mau membeli barang2 "mahal", termasuk rumah & kendaraan. Kalau mau berhitung cermat, bisa jadi total biaya ngontrak rumah 15 tahun jauh jauh jauuuuh lebih terjangkau daripada harus membayar KPR + bunga + renovasi + perawatan rumah + pajak. Sekarang juga sudah eranya sharing transportasi (gojek/grab). Kalau nggak rutin menggunakan mobil, gak perlu malu kalau ngga punya.

4. Pengeluaran < Penghasilan
Ini ada kaitannya sama poin nomor 3 supaya kita terhindar dari hutang. Hiduplah sesuai kemampuan. Jangan sampai besar pasak daripada tiang. Sebisa mungkin juga hindari mencicil barang, apalagi hanya untuk sekadar gengsi dan gaya hidup. Tantangan buat kita. Kalau mau hidup berkecukupan atau mewah, harus ningkatin skill dan kerja keras terlebih dahulu. Ibaratnya gini : mau bergaya hidup 10 juta sebulan, pastikan penghasilan kita sudah minimal 12 juta (yg 2 juta buat tabungan/investasi yeee). Banyak yg terjebak dengan penghasilan 5 juta tapi gaya hidup 10 juta, karena sibuk nyicil barang, pinjam sama sini, dan lingkaran setan yg itu2 aja. Ada sindiran dari salah satu financial planner, "Gaji freshgraduate, tapi lifestyle CEO" :)))

5. Skala Prioritas
Bedakan kebutuhan & keinginan. Jangan terbalik.

6. Rutin ZIS & Donasi
Ingatlah bahwa pada rezeki kita ada titipan Allah untuk saudara-saudara kita yg membutuhkan. Kalau ditahan (nggak kita keluarkan), bisa jadi suatu saat Allah ambil bagian dari rezeki kita secara paksa.






๐Ÿ’ถ Perencanaan tabungan & investasi

Imam al-Hasan al-Bashri rahimahullah pernah mengingatkan:
_"Semoga Allah merahmati seseorang yang bekerja untuk mencari harta halal, kemudian ia membelanjakan hartanya secukupnya dan menyisihkan kelebihannya untuk hari miskinnya dan saat membutuhkannya"_
Atsar riwayat Ath-Thabari dalam Tahdzibul Atsar: 355 (1/193), 356 (1/194)).

Selalu alokasikan minimal 20% dari penghasilan bulanan untuk tabungan & investasi. Sebaiknya punya rekening khusus untuk menyimpan dana ini. Jangan digabung dengan rekening operasional (yg biasa dipakai kebutuhan belanja pribadi/rumah tangga, bayar olshop, isi saldo emoney/gopay, dll). Setiap mendapat rezeki lebih (dapet bonus tahunan, honor setelah jadi pengisi acara, hadiah lomba, dll), alokasikan ke rekening ini.

Dana darurat juga termasuk pos dana yang harus kita prioritaskan.



๐Ÿ’ถ Budgeting belanja bulanan

Supaya efisien dan tepat sasaran :
1. Tahu apa saja kebutuhan kita & keluarga. Biasanya dibagi jadi pos konsumsi pokok (belanja kebutuhan pribadi/rumah tangga, makan & jajan harian), transportasi, kewajiban (iuran ini itu, bayar listrik, air, WIFI, dll), tabungan-investasi, ZIS & Donasi, hiburan, dan dana darurat.

2. Tentukan anggaran wajar untuk kebutuhan bulanan pribadi & keluarga. Yang wajar yah. Nggak terlalu irit sampai membuat kita terlalu mikir untuk sedekah atau sekadar beli sebatang cokelat di minimarket, juga nggak berlebihan sampai hobi gofood setiap hari :)

3. Untuk tahu perkiraan anggaran wajar, bisa lakukan pencatatan tiap mendapat/mengeluarkan uang. Latihan aja 1-2 minggu dulu. Teruskan jadi 1 bulan. Kalau udah 3 bulan biasanya udah keliatan polanya, termasuk mana hal2 yg bisa kita kurangi atau tambahkan. Kita jadi punya patokan anggaran wajar.
NB : Dulu selama kurleb 5 bulan saya pernah detail mencatat berbagai pemasukan & pengeluaran di excel, sampai bikin grafik segala buat laporan ke suami. Tapi sekarang sudah gak pernah mencatat. Sudah menerapkan anggaran wajar untuk semua pos dan Alhamdulillah sejauh ini bisa mengendalikan diri dengan membelanjakan hal2 yg memang BUTUH.



๐Ÿ’ถ Yang harus kita lakukan ketika menghadapi masalah keuangan
Ada beragam masalah keuangan. Beda masalah, bisa jadi beda solusi.


๐Ÿ’ถ Bagaimana menghadapi permasalahan keuangan menurut Islam?
1. Muhasabah. Evaluasi kehalalan dan keberkahan uang kita selama ini. Biasanya masalah keuangan kita ada di satu atau beberapa poin ini :
Apakah banyak syubhat atau bahkan yg jelas haram?
Apakah sudah optimal menjemput rezeki?
Apakah kita menggunakannya berlebihan?
Apakah kita mubazir?
Apakah kita berkutat dengan riba?
Apakah kita cerdas mengelola hutang piutang (mencatatnya, mengenali potensi org2 yg mudah/susah dalam berhutang), bersegera dalam mengembalikan, dan beradab ketika menagih?
Apakah kita belum mengeluarkan hak orang lain yang Allah titipkan?
Apakah kita sudah paham kemana uang yg kita investasikan dan bagaimana dikelolanya?
Apakah kita sudah memanajemen keuangan dengan baik? 

2. Ikhtiar agar masalah lekas selesai



๐Ÿ’ถ Tips sederhana yang bisa berdampak besar bagi semakin barokahnya keuangan pribadi & keluarga
1. Selalu bersyukur atas apapun dan berapapun rezeki dari Allah (QS Ibrahim : 7)
2. Pastikan semua pemasukan & pengeluaran halal
3. Hindari hutang & riba
4. Tambahan dari suamiku : shalat dhuha, berbakti pada orang tua (termasuk menanggung kebutuhan finansial orang tua yg sudah tak mampu bekerja. Semoga ridho mereka jadi salah satu pembuka rezeki kita).


Ada banyak versi manajemen keuangan. Nggak semua bisa dikatakan BENAR atau SALAH. Yang ada hanyalah TEPAT atau KURANG TEPAT. Yang terbaik adalah manajemen yang kita ciptakan sesuai kondisi keuangan kita dan keluarga :)


Repost materi sharing kulwap "Calon Istri Millenial" - 5 Juli 2019


#sekarkasih #sekarbuncek #catatankuliahsekar #tantangan30hari #kelaskepompong #bundacekatan #institutibuprofesional #30haribelajarkeuangan #cerdaskeuangan #cerdasfinansial #financialliteracy #investasi #ekonomi #manajemen #belajarekonomi #belajarmanajemen #manajemenkeuangan

0 comments:

Post a Comment