My Parents, My Bestfriends ♥

Wednesday, March 14, 2012


Kali ini saya ingin bercerita betapa orang tua saya adalah teman curhat yang sangat berharga :D

Saya adalah seseorang yang senang bercerita, baik hal yang bener-bener penting maupun hal yang sebetulnya nggak penting. Biasanya, yang menjadi bahan cerita saya adalah apa yang saya baca atau dengar, apa yang sedang saya pikirkan, lakukan atau sekadar rasakan, dan bahkan siapa atau apa yang saya temui di jalan. Objek cerita favorit saya adalah beberapa teman dekat dan pastinya orang tua saya sendiri. Setelah menjadi anak rantau, rasanya semua hal yang terjadi di sini ingin selalu saya ceritakan ke mereka. Pengalaman yang serba pertama, ketemu orang-orang yang “unik”, suasana di kampus dan di kosan, ikut organisasi A B C, besok ada kuis atau ujian ini itu, main ke suatu daerah, bahkan ketika sedang ada aksi di kampus pun saya ceritakan, hehehe.

Messaging di HP adalah fasilitas yang paling sering saya gunakan untuk bercerita. Selain karena mubazir jika paket SMS harian tidak digunakan, saya pun bisa to the point dan live report mengabarkan. Tapi lewat telepon saya juga suka kok, karena bisa lebih banyak yang diceritakan, sambil tertawa, dan mengetahui langsung respon lawan bicara. Kalo kata temen-temen saya, orang tua saya termasuk orang tua yang  GAUL, mengerti dunia anak jaman sekarang. Mereka bijak dan asik diajak bicara. Mereka tau dan kenal dengan teman-teman saya. Mereka tau aktivitas saya. Mereka selalu menanggapi sms-sms curhatan saya. Mereka pun akrab dengan dunia maya (belakangan, saya baru sadar bahwa selama ini mereka “memantau” apa saja yang saya lakukan lewat Facebook dan ternyata postingan di blog saya dibaca oleh mama -_____-“).  Mereka memahami segalanya tentang saya *yaiyalah*.

Sekitar seminggu yang lalu, Ayah saya mengirim sms, menanyakan kabar dan mengatakan bahwa beliau rindu saya. SMS ini sukses membuat teman-teman saya merasa cemburu dan berkomentar, “Kok orang tuaku nggak pernah kaya gitu ya?” ^^v

Dari inbox di HP saya, teman-teman saya mengetahui bahwa orang tua saya luwes berbahasa dan sering menggunakan emoticon ketika mengetik SMS. Kemudian ada satu dari mereka yang bercerita bahwa Ayahnya menggunakan bahasa formal ketika berkomunikasi dengannya, seperti mengetik pesan tanpa ada satu kata pun yang disingkat, bahkan membahasakan dirinya sebagai “Saya” ketimbang “Bapak” :p. Teman saya bilang, “Pak, jemput di blablabla ya”. Lalu Bapaknya membalas, “Ya, saya tunggu di sana jam blablabla”. Hahahaha. Lucu nggak sih dengernya? Saya aja sampe ketawa geli, padahal itu lagi di perpustakaan XD
Terus ada lagi temen yang cerita bahwa Ibunya kalo mengirim SMS nggak pernah tuh yang namanya pake emoticon :p

Ada kontak batin antara anak dengan orang tua. Tanpa kita perlu bercerita, sebetulnya mereka mengerti apa yang kita rasakan. But, somehow, we want them to know exactly from their children, not from others, right? :)
Mungkin mereka tak merespon ketika kita bercerita, tapi yakinlah bahwa mereka tetap memantau keadaan anaknya, menyayangi kita sepenuh jiwa, dan selalu menyebut nama kita di setiap do’a :)

Oke, mungkin segini dulu postingan saya. Sepertinya cukup untuk sejenak mengobati rindu. Insya Allah lain kali akan saya ceritakan hal-hal lainnya :D

Terinspirasi dari obrolan di perpustakaan (13/3) yang membuat saya semakin bangga dengan orang tua saya dan rindu ingin segera bertemu mereka.

3 comments:

Yustika Cahyaningsih said...

ichaaaa :'(
aku juga iri sama kamu :'(
bisa sebegitu dekatnya dengan orang tua :')
semoga menjadi anak kebanggaan orang tua yaaa :'D
amiiiiiinnnn :)

Annisa Sekar Kasih said...

ojo iri toh nduk... kau pun bisa seperti itu. dekati saja ayah ibumu :)

aamiin. semoga kita bisa sama2 sukses nantinya, aamiin :)

kangen dirimuuuu :'(

yustika said...

weeh, wis bisa bahasa jowo toh :D

iya lagi proses nih :)

aaamiiin Ya Allah :)

huhu aku juga kangen kamuuu :'(

insyaAllah kalo ga ada halangan tgl 2 mei aku mau ke malang trus ke bromo :D

Post a Comment