Tetiba inget momen ini :”)
7 Juni 2014. A day after Mama’s birthday.
Waktu itu ceritanya gw bersama empat DPM UB lain akan menghadiri
suatu acara FL2MI (Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia) tanggal 5—8 Juni
2014 di Bengkulu. Karena tanggal 6 Juni gw ada presentasi dua mata kuliah di
kampus, sama sekali nggak bisa ditinggal, akhirnya kami memutuskan bahwa kami
berlima berangkat terpisah. Teman-teman saya berangkat hari Kamis (5/6),
sedangkan saya menyusul hari Sabtu (7/6). Sendirian. But it’s okay. Saya justru
seneng berkesempatan melakukan perjalanan jauh sendirian ^_^
Hari Jum’at (6/6) saya benar-benar sibuk di kampus seharian.
Saya ingat kalau hari itu adalah ultah Mama, tapi sengaja saya nggak menelepon
atau mengirim SMS ke beliau. Biar mainstream, hehe. Lalu saya mengecek kembali
jadwal keberangkatan pesawat saya untuk keesokan harinya ke Bengkulu. Tertulis
di tiket :
06.00-07.45 : Lion
Air SUB-CGK
14.10-15.20 : Garuda
Indonesia CGK-BKS
Hmmmm. Ada waktu sekitar 6 jam saya transit di Bandara
Soekarno-Hatta (CGK). Saya berpikir sejenak. Ide kreatif pun muncul. Terlintas
di pikiran saya untuk singgah ke rumah, memberi kejutan pada Mama. Lagipula
buat apa juga saya menghabiskan waktu selama itu di bandara, muehehe. Serasa
perjalanan ke luar negeri aja transitnya 6 jam -_______- Akhirnya saya
berkonspirasi, eh, berkomunikasi dengan Ayah. Saya ceritakan rencana saya itu
dan saya minta beliau merahasiakan dari Mama. Intinya, saya minta tolong ke
Ayah untuk menjemput saya besok jam 8 pagi di Bandara Soekarno-Hatta. Ayah pun siap.
Sip!
Singkat cerita, saya berangkat ke Bandara Juanda hari Sabtu
jam 2.40 dini hari naik travel dari Malang. Ini pertama kalinya saya melakukan
penerbangan dari Bandara Juanda, sebelum-sebelumnya hanya mendarat saja.
Pertama kalinya juga harus berangkat se-awal itu ke bandara, hahaha. Sepanjang
perjalanan saya tidur pulas (bales dendam karena semalam saya tidur hanya 1
jam, itupun nggak nyenyak, terbawa perasaan takut kebabalasan tidur dan takut ketinggalan
travel T.T). Begitu membuka mata, saya sudah disambut terang benderangnya lampu
lobi Bandara Juanda. Jam menunjukkan
pukul 4.30. Suasana subuh seperti itu ternyata aktivitas di bandara tetap padat
yah. Karena saya sedang berhalangan shalat, saya langsung menuju konter check-in.
Ternyata antrian check-innya panjang *_______*
Lebih dari 30 menit saya berada di sana. Saya agak kecewa dengan
pelayanannya. Seharusnya Lion Air menyediakan lebih banyak konter check-in,
secara gitu maskapai ini punya beberapa jam keberangkatan di pagi hari yang
berdekatan (6:00, 6:50, 7:15). Tapi ah sudahlah. Setelah check-in, saya
bergegas ke ruang tunggu. Tak lama, kami para penumpang dipersilakan masuk ke
pesawat. Alhamdulillah nggak delay, hehe. Oh iya, ini pertama kalinya saya naik
Lion Air :D
Saya mendarat di Bandara Soetta jam 7.45, sesuai dengan
jadwal. Ayah sudah menunggu di terminal kedatangan. Disambut dengan pelukan
hangatnya, ah saya senang sekali bisa bertemu beliau lagi. Kami pun menuju
rumah. Di pasar yang letaknya tinggal beberapa kilometer sebelum rumah, kami
membeli kue tart untuk kejutan. Ayah bilang bahwa tadi beliau tak berpesan
apa-apa pada Mama ketika pergi menjemput saya ke bandara. Mama sudah terbiasa
dengan jadwal liqo pekanan Ayah
setiap Sabtu pagi sehingga beliau tak menaruh kecurigaan apapun ketika tadi
Ayah keluar. Okelah. Permainan yang cukup rapi :D
Kami sampai di rumah jam 9.00. Ayah masuk rumah terlebih
dahulu, sedangkan saya menunggu di teras. Setelah Ayah memberi “kode”, saya pun
masuk. Mama yang baru saja keluar kamar langsung terkejut mendapati keberadaan
saya di ruang tamu. SURPRISEEEE!!!! Hehehe. Kami langsung berpelukan. Mama pun
bertanya-tanya bagaimana saya bisa sampai di rumah. Saya ceritakan tentang tugas
perjalanan saya ke Bengkulu dengan teman-teman DPM UB dan tentang penjemputan
oleh Ayah barusan. Mama langsung berkata, “Hmmm, pasti udah sekongkol sama Ayah
ya. Dasar...”. Saya tersenyum puas sambil melirik Ayah. Sangat puas. Kejutan
saya berhasil :D
Kami sekeluarga berkumpul di ruang tamu. Saya, Mama, Ayah,
Aa, dan Hade. Lengkap. Kue tart pun diletakkan di meja. Ala-ala ulang tahun, pake lilin yang
dinyalakan, hanya sebagai penghias. Take some pics, salah satunya yang saya
posting ini. Kemudian kami mengobrol santai saja, menikmati waktu transit saya
yang tersisa. Terutama saya, menikmati kehangatan keluarga yang sudah lama tak
saya rasakan langsung.
Lalu saya ingat bahwa saya belum sarapan. Langsung lah saya
memasak Mie Goreng, mumpung di rumah, mueheheheh. Entah kenapa salah satu
kebiasaan baru yang saya lakukan di rumah yang justru muncul setelah saya
merantau adalah membuat Mie Goreng dan menyeduh White Coffee. Feel like home
banget :”) *ya kan emang lagi di rumah. Grrrrr*
Jam 12 saya bersiap-siap harus kembali lagi ke Bandara
Soetta untuk penerbangan selanjutnya. Huaaaahhhh, rasanya kok nggak pengen
ninggalin rumah. Tapi apa daya, ini perjalanan dinas, pake uang negara (?).
Setelah Ayah menunaikan shalat Dzuhur, kami berangkat. Well, saya sangat
bersyukur atas tiga jam yang yang begitu bermakna. Tiga jam yang tak terpikir
sebelumnya, tapi ternyata indah rencana-Nya. Tiga jam penuh cinta bersama
orang-orang tercinta. Tiga jam yang jadi “charger” semangat. Alhamdulillah.
Malang, 10 Maret 2015 22:54
~sedang merindu rumah, berharap dapet momen singgah "serupa"
Malang, 10 Maret 2015 22:54
~sedang merindu rumah, berharap dapet momen singgah "serupa"
0 comments:
Post a Comment