Istana Cinta - Tinggal Bareng Orang Tua

Tuesday, September 15, 2020



Ku dan @wigunaprasetyo menikmati tinggal berdua di Tanah Abang selama 1.5 tahun, terpisah rumah dari orang tua dan mertua. Tapi sebelum pindah ke rumah itu, kami tinggal di rumah orang tuaku di Tangerang selama 2 minggu setelah nikah. Hitung-hitung adaptasi suami masuk ke keluarga istri 😀

Setelah tinggal berdua saja, rasanya memang lebih enak. Belajar mengenal pasangan, menjalankan peran, membangun rumah tangga (yg mencoba mandiri), mengatur kebutuhan, bekerja sama, bertengkar tanpa diketahui orang lain, juga mandi sebelum shalat subuh tanpa dicurigai "waaah semalem abis ngapain?" 🙈🙈🙈

Sekitar dua minggu sebelum prediksi hari kelahiran Hanif, kami kembali tinggal di rumah orang tuaku. Waktu itu karena ku sadar diri bahwa akan butuh banyak bantuan di awal masa setelah melahirkan. Ndak mau keras kepala jadi superwoman yang merasa bisa melakukan semua kerjaan sendirian, juga pengen selalu ada teman ngobrol di rumah untuk mencegah baby blues / post partum depression.

Terhitung akhir Januari sampai sekarang akhir November, berarti udah sekitar 10 bulan #KeluargaWigunaSekar bergabung dengan #KeluargaPakRendi , wqwq. Tapi bulan Juni-Juli, tepatnya pasca Sekar resign kerja bulan Mei dan sebelum mulai kuliah bulan Agustus, kami lebih banyak tinggal di rumah Tanah Abang. Ingin kembali menikmati asiknya tinggal "sendiri", bertiga saja :)

Sebetulnya tujuan utama tinggal bareng orang tua untuk teamwork bareng Oma-Opa Hanif ketika Bunda lagi kerja atau kuliah.

Karena ku dan suami belum bisa (dan belum mau) percaya sama orang lain untuk mengasuh Hanif.

Dan ku masih ingin kuliah
*Siap2 dikatain "dasar ambisius ngejar dunia" 😗😗😗

Awal Agustus, kami kembali lagi ke Tangerang. Rasanya harus beradaptasi lagi tingggal di rumah Opa-Oma Hanif. Kalau di rumah Tanah Abang kan Sekar biasanya beli makan karena agak susah menyempatkan masak (umur 4-5 bulan Hanif lagi masa-masanya mau digendoooong terus dan nangis kalo ditaro, ngga ada orang lain di rumah yg bisa pegang). Tapi kalo di rumah orang tua kan tugasku belanja pagi dan tinggal makan masakan Mama 😝

Ku dan suami sering banget ngobrol tentang kondisi ini.

"Dalam satu rumah nggak bisa ada dua ratu, Mas" kataku suatu saat pada @wigunaprasetyo.

"Ya sama. Dalam satu negara juga nggak bisa ada dua presiden", timpal suamiku.

Wqwq. Ngerti kaaan maksudnya? 😗😗😗😗

Sebaik apapun orang tua atau mertua kita, senyaman apapun fasilitas di rumah mereka, ku dan suami tetap merasa bahwa kondisi terbaik (ideal) bagi kami adalah ketika kami tinggal terpisah rumah dari orang tua dan mertua.

Itu bagi kami lho ya.
Bagi Wiguna dan Sekar.

Keluarga lain di luar sana belum tentu punya preferensi dan kondisi yang sama, dan tentu sah-sah saja :)

Makanya ku ingin lekas lulus kuliah, biar bisa menjalani hidup ideal versi kami. Cukup versi kami.

Yang meskipun ideal bagi kami tetap saja belum tentu ideal menurut orang lain.

But that's okay 😀😀😀

Sebelum dan sesudah nikah, hidup kita memang nggak pernah ideal di mata orang-orang tertentu kok, wqwq.


Sebelum nikah :

"Terlalu pilih-pilih sih"

"Gitu tuh ngejar karir sampe ga pengen nikah"

"Ga berani melangkah ke fase hidup dewasa, ga berani mengemban tanggung jawab"

"Pacar banyak, tapi ngga ada yang diseriusin"


Setelah nikah :

"Sayang banget karirnyaaa. Udah jadi Manager eh resign menjelang melahirkan"

"Demi karir, malah pilih LDM sama suami. Bukannya ngalah ngikut suami aja"

"Percuma Ibunya Dokter tapi anak sering sakit. Sehari2 dititip ke pembantu di rumah sih"

"Kuliah nggak diseleseiin. Keburu nikah, hamil dan melahirkan"

"Ngapain kuliah lagi. Menuntut ilmu gak harus sampe ngorbanin anak kok"

"Udah dapet beasiswa, tapi malah dilepas karena berat sama anak. Padahal udah susah payah ngejalanin seleksinya"

"Betah amat tinggal di rumah mertua. Emang ga pengen mandiri?"

"Orang tua udah nggak se-sehat dulu. Kok tetep maunya tinggal pisah rumah? Trus siapa yang ngerawat ortu?"

Keputusan kita selaluuuuu tampak salah, wqwq.


Memang kudu punya standar ideal & kebahagiaan sendiri, biar gak terpengaruh omongan orang lain 😄😄😄



Tulisan lama. November 2019.

0 comments:

Post a Comment