Hei yang di sana, yang namanya berani aku sebut hanya dalam do'a. Sejak mengenalmu, aku merasakan semangat hidup yang berbeda.
Hei yang di sana, yang wajahnya menyejukkan mata. Senyummu seolah mengatakan bahwa rindu pasti menemukan jalan bertemunya.
Hei yang di sana, yang kata-katanya indah dan tertata. Sebaris dua baris kalimatmu membuat semangat bergelora, menyiapkan masa depan yang katamu milik kita.
Hei yang di sana, yang kegiatan-kegiatannya saja membuatku jatuh cinta. Pencapaianmu luar biasa, dan aku sama sekali tak pernah menyangka.
Hei yang di sana, aku tak berani menyapa.
Hei yang di sana, yang wajahnya menyejukkan mata. Senyummu seolah mengatakan bahwa rindu pasti menemukan jalan bertemunya.
Hei yang di sana, yang kata-katanya indah dan tertata. Sebaris dua baris kalimatmu membuat semangat bergelora, menyiapkan masa depan yang katamu milik kita.
Hei yang di sana, yang kegiatan-kegiatannya saja membuatku jatuh cinta. Pencapaianmu luar biasa, dan aku sama sekali tak pernah menyangka.
Hei yang di sana, aku tak berani menyapa.
2 comments:
Hey yang punya blog, lanjutin! tulisanmu belum selesai. . .
wih asik dah sekaaaaaaaaaaaaaaaar
Post a Comment