9:52 PM

Tuesday, December 6, 2011

Aku tercengang pada sang waktu yang tiba-tiba menyeretmu dari hidupku.

Haruskah kebersamaan kita berakhir begitu saja setelah lebih dari setahun kita bersama?

Tidak, ini bukan kemauanku. Aku hanya menjalani apa yang ada di hadapanku.


Semua terjadi dalam hitungan detik. Sejujurnya, sulit untuk merelakannya, apalagi sekadar mempercayainya. Semuanya bermula ketika tadi aku hendak mengerjakan tugas. Malam ini, entah ada angin apa, engkau diam membisu. Mengingat dirimu yang selama ini setia menemaniku, muncul sebersit tanya dalam benakku, “Ada apa denganmu?”. Kau masih diam, tak sedikitpun merespon pertanyaanku. Raut wajahku mulai berubah, menjadi gelisah. Nampaknya semua orang bisa melihat itu. Aku bingung. Aku tak tahu harus bagaimana. Aku hampir putus asa untuk berusaha, lebih memilih membiarkanmu pergi ketimbang memperjuangkan kau kembali. Aku… aku hanya bisa bersiap menghadapi kemungkinan terburuk yang mungkin telah menyambutku di depan pintu.

Beberapa detik aku berada dalam ketakutan. Ya, takut jika memang inilah waktunya…. waktu yang akan memisahkan kita. Aku berikhtiar semampu yang aku bisa. Orang-orang di sekitarku memberi semangat. It works. Kata-kata mereka memberiku sedikit sinar harapan untuk bisa berhasil kembali menggapaimu. Namun harapan itu tak mampu bersinar lama, perlahan ia meredup. Aku sadar saat itu aku sedang bersaing dengan sang waktu. Hmm, aku tau betapa tangguhnya ia yang sering diibaratkan sebagai pedang ataupun uang. Ia juga yang paling diwaspadai oleh orang-orang beriman.

Pada akhirnya memang aku berhenti berharap.  Bukan berarti aku menyerah, tetapi memang inilah takdirnya. Kucoba untuk menghadirkan rasa ikhlas di hati. Kepergianmu tak bisa dihindari, sekeras apapun aku berusaha.


Pantaskah menggugat sesuatu yang sudah ditakdirkan oleh-Nya?

***

Tenang… ini bukan tentang kehilangan seseorang seperti yang mungkin kalian bayangkan ketika tadi masih membaca, hehe. Saya memang kehilangan… kehilangan seluruh data yang saya arsipkan semenjak SMK. Ya, data tersebut pergi seiring dengan “request paksa” dari sang flash disk yang tiba-tiba minta  diformat ulang, zzzzzzzzzzzzzz -___________-
Totalnya hampir 4GB *mantap!*. Isinya e-book, tugas-tugas sekolah & organisasi semasa SMK, saved pages dari berbagai website, dan memorable files lainnya. Saya pun nggak punya back up nya. Tapi ya sudahlah, lebih baik saya ikhlaskan saja karena menangispun takkan mampu membuat data tersebut kembali =)

So, silakan mengambil pelajaran dari pengalaman saya ini bahwa membuat back-up data itu SANGAT SANGAT PENTING. Jangan lagi menyepelekan hal-hal kecil ;)


Kita nggak pernah tau kapan laptop atau flash disk kita tiba-tiba “menghapus kenangan” yang selama ini sudah kita kumpulkan….

2 comments:

DelinaFt. said...

yang sabar ya kakanya :'(

Annisa Sekar Kasih said...

iya insya Allah, tapi rasanya sedih banget kehilangan file-file masa lalu T_______T

Post a Comment