Satu Yang Pasti

Monday, November 9, 2020

Nggak terasa sudah 9 November 2020. Lagi-lagi ku melewati bulan demi bulan tanpa meninggalkan jejak pembelajaran.

 

Akhir-akhir ini banyak diingatkan oleh Allah tentang kematian, baik kabar terkait orang yang kukenal langsung maupun sama sekali tak kukenal.

Setiap mendapat berita kematian, tiba-tiba jantungku berdegup.

“Mereka sudah waktunya. Kalau tiba waktumu, kamu sudah siap kah?”,

tanyaku pada diri sendiri.

 

Aku merasa tidak bisa memberi apa-apa kepada orang yang meninggal atau keluarga yang ditinggalkan. Aku seringkali tak berani mengucap sepatah dua patah kata penghibur. Aku memilih diam, takut salah berucap. Aku juga sering tidak bisa membantu dalam pengurusan jenazah atau pengajian. Seringkali aku hanya mencurahkan kesedihanku kepada suami atau beberapa teman dekat Ketika menerima kabar kematian. Satu-satunya cara yang bisa kulakukan hanyalah mendoakan jenazah dan keluarga yang ditinggalkan. Berdo’a dengan sebaik-baik do’a.

Aku lupa kapan mulai membiasakannya. Tapi yang kuingat, sejak beberapa tahun ini aku membiasakan untuk mendo’akan jenazah yang kabar kepulangannya sampai di telingaku. Termasuk untuk orang-orang yang aku tak pernah beririsan takdir dengannya, seperti artis sinetron, tokoh besar, temannya temanku, saudaranya saudaraku, anaknya dosenku, penjaga kantin sekolah sepupuku, menantu ibu kostnya tetanggaku, yaa siapapun lah itu. Yang penting bukan seorang musyrik.

 Ah iya. Kita terikat oleh aturan tidak boleh memintakan ampunan atas orang musyrik (syirik, menyekutukan Allah, meyakini adanya Tuhan dan kekuatan selain Allah).

Seperti Rasulullah SAW yang ingin sekali mendoakan pamannya tercinta, Abu Thalib, namun tak bisa.

”Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum Kerabat (Nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.” (QS. At-Taubah: 113).

Setiap mendapat berita kematian, benar-benar ku luangkan waktu beberapa detik atau menit untuk mendoakan dan mencari2 kebaikan yang pernah dilakukan jenazah semasa hidup atau keluarganya. Ku khusyu’kan hatiku layaknya sedang berdo’a meminta kebaikan untuk diri sendiri ataupun keluarga. Kudoakan jenazah agar Allah mengampuni & menyayanginya. Kudoakan keluarga yang ditinggalkan agar ridho pada ketetapan Allah dan sabar melanjutkan kehidupan tanpa orang yang mereka sayang.

 

Apalah kita ini yang amal & do’anya belum tentu diterima Allah.

Semasa hidup, jangan segan untuk minta dido’akan oleh orang lain.

Barangkali do’a orang-orang sholih itu yang berhasil mengetuk pintu langit.

Apalagi setelah nyawa terpisah dari raga.

Tak mampu lagi kita melakukan apa-apa.

Yang paling kita butuhkan adalah do’a.

 

Kalau kalian teringat diriku atau lagi baca blog atau scrolling akun medsosku setelah ku meninggal, mohon doakan “Allahummaghfirlaha warhamha wa’afihi wa’fu’anha” yaaa :”)))

“Ya Allah, ampuni Annisa Sekar Kasih, sayangi Annisa Sekar Kasih, maafkan Annisa Sekar Kasih, hindari Annisa Sekar Kasih dari azab kubur & api neraka, masukkan Annisa Sekar Kasih ke surga-Mu ya Allah” juga :”)))

Sekalian doakan “Ya Allah, beri ketabahan kepada keluarga & saudara2 yang Annisa Sekar Kasih tinggalkan” yaaa :”)


Terima Kasih.

Semoga Allah mengumpulkan kita semua di surga nanti. Aamiin.

 

 

Tangerang, 9 November 2020     14:44

sekarkasih

 

#sekarkasih #dzikrulmaut #kematian

1 comments:

panagaffner said...

CASINO HOTEL HAWK, WYNN - Mapyro
CASINO HOTEL 서귀포 출장마사지 HAWK in 목포 출장마사지 WYNN, 전라북도 출장샵 WYNN (Mapyro) | 08430 WYNN 남양주 출장샵 RYOUR. 화성 출장마사지

Post a Comment